Ramadan

4 Golongan Orang Ini Diperbolehkan Tidak Puasa di Bulan Ramadhan, Siapa Saja Mereka?

Ada beberapa golongan dengan konsisi tertentu yang diperbolehkan tidak puasa Ramadhan dan menggantinya pada hari lain maupun mengganti dengan fidyah.

Editor: Noviana Windri
Tribunnews
Ilustrasi puasa. 

TRIBUN-BALI.COM - Berikut ini penjelasan mengenai siapa saja yang diperbolehkan untuk tidak berpuasa di bulan Ramadhan.

Puasa Ramadhan merupakan kewajiban bagi seluruh umat muslim di dunia.

Bagi orang-orang yang dirasa mampu maka diharuskan berpuasa satu bulan penuh di bulan Ramadhan.

Namun, ada beberapa golongan dengan konsisi tertentu yang diperbolehkan tidak puasa Ramadhan dan menggantinya pada hari lain maupun mengganti dengan fidyah.

Siapa saja?

Promo KFC Spesial Ramadhan 14 April-16 Mei 2021, Kombo Ramadan Mulai Rp 13 Ribuan saja!

Bacaan Doa Sholat Dhuha, Tata Cara Sholat Dhuha 2 Rakaat di Bulan Ramadhan, Lengkap Bacaan Niatnya

Berikut orang-orang yang diperbolehkan untuk tidak puasa di bulan Ramadhan.

1. Orang yang sakit

Orang yang sedang dalam kondisi sakit mendapat keringanan untuk tidak berpuasa.

Hal tersebut sesuai dengan firman Allah SWT:

“Dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain.” (QS. Al Baqarah: 185)

Orang sakit yang boleh tidak puasa adalah jika puasanya dapat merugikan kesehatannya.

Atau dengan kata lain, akan mendapat mudharat jika ia berpuasa.

2. Musafir

Musafir adalah orang yang sedang melakukan perjalan jauh.

Seorang musafir boleh tidak berpuasa, seperti yang sudah disebutkan dalam firman Allah SWT berikut ini:

“Dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada harihari yang lain.” (QS. Al Baqarah: 185).

Dari Abu Sa’id Al Khudri dan Jabir bin ‘Abdillah mengatakan bahwa musafir memiliki pilihan untuk berpuasa maupun tidak.

“Kami pernah bersafar bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka ada yang tetap berpuasa dan ada yang tidak berpuasa. Namun mereka tidak saling mencela satu dan lainnya.”

Swiss-Belhotel Tawarkan Paket Ramadhan, Ada Paket Kamar dan Menu Buka Bersama

Hari Pertama Puasa Ramadhan 2021, Penjual Takjil di Jalan Serma Made Pil Denpasar Bali Ramai Pembeli

Musafir bisa puasa dan tidak bisa dilihat dalam tiga kondisi:

- Jika berat untuk berpuasa atau sulit melakukan hal-hal yang baik ketika itu, maka lebih utama untuk tidak berpuasa.

- Jika tidak memberatkan untuk berpuasa dan tidak menyulitkan untuk melakukan berbagai hal kebaikan, maka pada saat ini lebih utama untuk berpuasa.

Alasannya karena lebih cepat terlepasnya beban kewajiban dan lebih mudah berpuasa dengan orang banyak daripada sendirian.

- Jika tetap berpuasa malah membinasakan diri sendiri, maka wajib tidak puasa.

3. Orang yang sudah tua renta (sepuh)

Orang yang sudah tua diperbolehkan untuk tidak berpuasa.

Selain berlaku bagi orang tua (sepuh), juga berlaku untuk orang yang sakit yang tidak bisa sembuh sakit lagi dari sakitnya.

Mereka bisa mengganti puasanya dengan fidyah.

Seperti dalam firman Allah SWT berikut ini:

“Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin.” (QS. Al Baqarah: 184).

4. Wanita hamil dan menyusui

Wanita yang sedang hamil dan menyusui diperbolehkan untuk tidak berpuasa di bulan Ramdhan.

“Sesungguhnya Allah meringankan separuh shalat dari musafir, juga puasa dari wanita hamil dan menyusui.”

Asy Syairozi -salah seorang ulama Syafi’i- berkata, “Jika wanita hamil dan menyusui khawatir pada diri mereka sendiri, maka mereka boleh tidak puasa dan punya kewajiban qadha’ tanpa ada kafarah. Keadaan mereka seperti orang sakit. Jika keduanya khawatir pada anaknya, maka keduanya tetap menunaikan qadha’, namun dalam hal kafarah ada tiga pendapat.”

Resep Kolak Kolang-kaling, Menu Takjil Buka Puasa Ramadhan yang Tinggi Serat 

4 Pilihan Waktu Yang Tepat Untuk Berolahraga Saat Berpuasa di Bulan Ramadhan

Selain itu, Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin juga berkata, “Lebih tepat wanita hamil dan menyusui dimisalkan seperti orang sakit dan musafir yang punya kewajiban qadha’ saja (tanpa fidyah).

Oleh karena itu, wanita yang sedang hamil dan menyusui harus mengganti puasanya di hari lain, seperti dalam ayat berikut:

“Dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain.” (QS. Al Baqarah: 185)

Selain itu, Dr Muhammad Usman Wakil Rektor di IAIN Surakarta dalam program Tanya Uztaz di kanal YouTube Tribunnews juga menjelaskan terkait siapa saja yang diperbolehkan tidak puasa selama bulan Ramadan.

Menurut Usman, ada 9 orang yang diperbolehkan untuk tidak berpuasa di bulan Ramadhan, di antaranya:

1. Anak kecil

2. Orang gila

3. Orang yang sakit

4. Orang yang sudah tua

5. Wanita yang sedang haid atau datang bulan

6. Nifas karena melahirkan

Puasa Ramadhan Pertama, Ada Diskon Marjan Rp 16.900 Teh Pucuk Rp 9.900 Hanya di Indomaret

Baca juga: KEUTAMAAN Shalat Tarawih Hari Pertama hingga Terakhir Bulan Ramadhan, Pahala Layaknya Mati Syahid

7. Wanita yang sedang hamil

8. Wanita yang sedang menyusui

9. Orang yang sedang berpergian (musafir)

Dari 9 orang tersebut dapat dikelompokkan menjadi beberapa golongan sebagai berikut:

- Orang yang tidak boleh berpuasa di antaranya wanita yang sedang haid atau nifas.

- Orang yang bisa saja berpuasa di antaranya, musafir, orang yang sudah lanjut usia namun diyakini masih mampu berpuasa.

- Orang yang tidak/belum mendapat kewajiban berpuasa di antaranya, anak kecil yang belum baligh dan orang gila.

- Orang yang diperbolehkan tidak berpuasa namun diwajibkan membayar fidyah di antaranya, orang yang sudah tua dan wanita yang sedang menyusui.

Berita terkait ramadhan ada di sini

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved