Berita Politik

Safari Politik ke Puri Satria Denpasar, Pengurus PKB Bali Temui Cok Rat, Ini yang Dibicarakan

mengawali safari politik ke para tokoh puri, jajaran PKB Bali mendatangi Penglingsir Puri Satria yang juga Sesepuh PDIP Bali, Anak Agung Ngurah Oka

Penulis: Ragil Armando | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/Ragil Armando
Mengawali safari politik ke para tokoh puri, jajaran PKB Bali mendatangi Penglingsir Puri Satria yang juga Sesepuh PDIP Bali, Anak Agung Ngurah Oka Ratmadi alias Cok Rat di Puri Satria pada Sabtu 17 April 2021 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Safari politik terus dilakukan jajaran Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Bali.

Usai mendatangi berbagai ormas Islam, safari politik PKB Bali berlanjut dengan mendatangi para tokoh-tokoh Puri se-Bali.

Tidak tanggung-tanggung, mengawali safari politik ke para tokoh puri, jajaran PKB Bali mendatangi Penglingsir Puri Satria yang juga Sesepuh PDIP Bali, Anak Agung Ngurah Oka Ratmadi alias Cok Rat.

Pada pertemuan yang digelar di Puri Satria pada Sabtu 17 April 2021 itu tersebut, diikuti beberapa pengurus teras DPW PKB Bali diantaranya Ketua DPW PKB Bali, H. Bambang Sutiyono alias Bang Yono, Sekretaris DPW PKB Bali, H. Imam Mutammam Setiawan, Bendahara DPW PKB Bali, H. Sunoto Bin Sutiyo, dan Kepala Sekretariat DPW PKB Bali, Imam Subakti.

Baca juga: Tolak Wacana Muktamar Luar Biasa, PKB Jembrana Sebut Muhaimin Iskandar Sudah Baik Memimpin Partai

Rombongan sendiri ditemui langsung oleh Cok Rat yang didampingi oleh Penglingsir Puri Agung Jro Kuta, I Gusti Ngurah Jaka Pratidnya alias Turah Joko, dan Penglingsir Puri Gede Karangasem, Anak Agung Bagus Ngurah Agung

Ketua DPW PKB Bali, H. Bambang Sutiyono alias Bang Yono bersama jajaran mengatakan safari politik itu sendiri dilakukan sebagai bagian dari silaturahmi usai berhasil melaksanakan Musyawarah Wilayah (Muswil) dan pelantikan kepengurusan DPW PKB Bali yang baru.

Seperti diketahui, dalam Muswil tersebut ia kembali terpilih sebagai Ketua DPW PKB Bali periode 2021-2026.

“Tujuan kami datang kemarin untuk silaturahmi sekaligus melaporkan hasil Muswil DPW PKB Bali 16 Januari 2021 dengan kami menyerahkan SK kepengurusan DPW PKB Bali masa bakti 2021-2026,” ujarnya.

Dalam pertemuan itu sendiri, Bang Yono menyebut bahwa safari politik yang dilakukan bertepatan dengan rangkaian safari Ramadhan dan Galungan-Kuningan tersebut dilakukan sebagai pengejawantahan tradisi dan ajaran yang diberikan pendiri PKB yakni KH. Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.

Selain itu, pihaknya juga mengaku ingin meminta wejangan dan petunjuk dari para penglingsir Puri terkait membangun Bali.

“Untuk itulah kami hadir di sini, saya hadir pertama di sini, jadi merasa terhormat, pimpinan kami, tetua kami.

Kami niki warga Atu Cokorda apalagi Gus Dur mengajarkan kami, kami mohon wejangannya dan petunjuk untuk berpolitik dan menyama braya. Nasehat Gus Dur, itu mengajarkan Islam Rahmatan Lil alamin yang juga mencintai Bali,” paparnya.

Penglingsir Puri Satria yang juga Sesepuh PDIP Bali, Anak Agung Ngurah Oka Ratmadi alias Cok Rat mengaku mengapresiasi kunjungan jajaran PKB Bali tersebut.

Cok Rat mengaku kedatangan Bang Yono Cs itu merupakan hal yang sangat baik di tengah rangkaian hari raya Galungan-Kuningan dan bulan suci Ramadhan.

Baca juga: Tak Terpengaruh Isu MLB, Gus Rus Tegaskan PKB Denpasar Loyal ke Kepemimpinan Muhaimin Iskandar

Ia pun mengatakan bahwa sebagai penglingsir puri yang juga bagian dari tokoh masyarakat menegaskan bahwa puri terbuka bagi semua kalangan masyarakat tanpa memandang status dan pandangan politik.

“Saya turut berbahagia, disamping saya orang puri, ada kelompok partai politik yang datang sowan, sangat istimewa,” ucapnya saat menerima rombongan.

Mantan Ketua DPRD Bali 2009-2014 ini juga berpesan kepada jajaran PKB Bali untuk terus menjaga marwah demokrasi.

Pasalnya, apabila marwah demokrasi rusak, maka menurutnya justru bangsa Indonesia akan bergerak menuju pemerintahan yang otoriter.

“Saya minta dengan sangat harus dijaga marwah demokrasi, partai politik yang ikut pemilu. Kalau sampai marwah demokrasi rusak, bisa otoriter kita, apakah anda mau. Jangan sampai itu,” paparnya.

Selain itu, pihaknya berpesan agar PKB sebagai partai yang berbasis massa Islam untuk ikut menjaga jalannya toleransi dan keberagaman yang sudah terjalin baik di Bali.

“Kekurangan-kekurangan pasti banyak, jangan kekurangan ini dipertentangkan, kalau terus bisa menjadi-jadi ini.

Kita ada Tri Hita Karana, yang jelas keharmonisan hubungan antara manusia, alam, dan Tuhan. Jangan kita mempertentangkan antar kepercayaan kita, jangan karena ada perbedaan kecil perang,” tandasnya.

Sedangkan, Penglingsir Puri Agung Jro Kuta, I Gusti Ngurah Jaka Pratidnya alias Turah Joko juga mengatakan bahwa pihaknya juga merasa terhormat mendapat kunjungan dari jajaran PKB Bali.

Pada pertemuan tersebut, Turah Joko juga menceritakan ikatan persaudaraan antara masyarakat Bali, khususnya Puri-puri dengan umat Islam yang sudah terjalin sejak dahulu.

Baca juga: Menyoal Gejolak PKB - Sejarah, Sosok Gus Dur, hingga Kiprah PKB dalam Perpolitikan Tanah Air

Bahkan, ia menegaskan bahwa menurutnya para umat Islam di Bali dikenal sebagai Nyama Selam atau saudara Islam.

Sehingga, pihaknya juga berharap ada sinergitas dalam membangun Bali antara PKB sebagai representasi umat Islam Bali dengan Puri sebagai representasi umat Hindu.

“Kami salah satu saudara Puri Satria, merasa berbangga, toleransi ini tetap kita bisa pegang sampai anak cucu. Kami selalu menganggap bapak semua saudara, nyama selam, itu istilah dari dulu. Ini akan menjalin silaturahmi yang luar biasa, bahwa antara Puri dengan nyama selam dari dulu kala sudah bersinergi dan mengikuti arahan dari penglingsir kami di puri,” tegasnya.

Mendapat arahan tersebut, Bang Yono mengaku merasa terharu dengan wejangan-wejangan tersebut.

Bahkan, ia menegaskan wejangan-wejangan tersebut menjadi salah satu langkah dan semangat PKB untuk berbakti membangun Bali.

“Astungkara hari ini kami banyak ilmu dari ida Cokorda, semoga kami bisa menjadi penegak demokrasi, kami mohon bimbingannya.

Kami merasa terharu, kami mengakui adalah tamiu, setelah mendengar kami bagian dari nyama selam kami terharu, ini membuat semangat kami untuk membangun dan berbakti untuk Bali,” terangnya. (*)

Artikel lainnya di Berita Politik

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved