Berita Gianyar
Pencuri Pratima di Tegalantang Gianyar Masih Berkeliaran, Polisi Masih Lakukan Penyelidikan
Kasus pencurian pratima di Desa Adat Tegalantang, Kelurahan/Kecamatan Ubud, Gianyar, Bali, terjadi tanggal 25 Maret 2021 lalu
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Kasus pencurian pratima di Desa Adat Tegalantang, Kelurahan/Kecamatan Ubud, Gianyar, Bali, terjadi tanggal 25 Maret 2021 lalu.
Namun hingga saat ini, terduga pelaku yang sempat terekam CCTV saat akan meloncati tombok Pura Desa atau tempat pratima disimpan, masih berkeliaran hingga Jumat 23 April 2021 ini.
Berdasarkan catatan Tribun Bali, pratima yang hilang berupa petapakan atau simbolis Ida Bhatara Rambut Sedana lanang istri (lelaki - perempuan), serta sejumlah bunga emas.
Dalam rekaman CCTV, pelaku yang masuk ke areal pura sebanyak satu orang.
Baca juga: UPDATE: Pratima yang Ditemukan Terkubur di Desa Negari Klungkung Sudah Dikembalikan ke Pemiliknya
Baca juga: Pratima Hilang di Pura Desa Tegalantang Gianyar Pertama Kali Diketahui Oleh Jro Mangku
Baca juga: Pratima Pura Desa Tegalantang Gianyar Bali Digondol Maling, Aksinya Terekam CCTV
Namun diduga ada rekan pelaku yang menunggu dari luar.
Meskipun polisi sudah mengantongi rekaman tersebut, namun saat ini penyelidikan masih berlangsung.
Kapolsek Ubud, AKP Made Tama merupakan Kapolsek yang baru bertugas Jumat 23 April 2021 di Ubud.
Mantan Kapolsek Payangan tersebut, belum bisa memberikan keterangan banyak terkait kasus ini.
Namun ia menegaskan, saat ini, tim operasional Polsek Ubud masih melakukan penyelidikan.
"Tim masih melakukan penyelidikan, mudah-mudahan segera bisa tangkap," ujarnya.
Di lain pihak, Bendesa Tegalantang, Gusti Putu Gede Suradnya mengatakan, saat ini, pihaknya telah membuat pratima baru, sebagai pengganti pratima yang dicuri.
Sejumlah prosesi keagamaan untuk mengembalikan kesucian pura dan kawasan Desa Adat Tegalantang pun telah dilakukan.
"Tiang ampun ngaryan sane anyar taler sampun ngemargiang ngersi gana alit lan nyepuh ratu desa lan ratu puseh ring tanghak 11 April," ujarnya.
Meskipun demikian, pihaknya tidak serta merta melupakan pratima yang dicuri.
Pihaknya masih mengharapkan pihak kepolisian segera menangkap pelaku.
Sebab, meskipun pratima yang dicuri sudah tidak bisa digunakan, karena kesakralannya telah hilang, namun penangkapan pelaku sangat diharapkan, hal ini untuk memberikan ketenangan pada umat Hindu di Bali, supaya kejadian serupa tidak terjadi lagi.
Pantauan Tribun Bali sejak beberapa hari lalu, pencurian pratima di Pura Desa Tegalantang ini, telah meningkatkan kewaspadaan semua desa adat di Ubud, bahkan di Kabupaten Gianyar.
Di mana, hampir di setiap pura kini ada pakemitan atau orang berjaga di pura yang menyimpan pratima.
Selain itu, pihak kepolisian termasuk Satpol PP Gianyar juga meningkatkan patroli malam, guna mencegah pencurian pratima dan pencurian lainnya terjadi.
Mengingat saat ini dalam masa krisis ekonomi, di mana kejahatan bisa terjadi dimanapun dan oleh siapapun. (*).