Berita Gianyar

Pratima Pura Desa Tegalantang Gianyar Bali Digondol Maling, Aksinya Terekam CCTV

Kasus pencurian pratima atau benda sakral kembali terjadi di Kabupaten Gianyar.

Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Noviana Windri
ist
Pihak kepolisian tengah melakukan olah TKP di Pura Desa, Desa Tegalantang, Ubud, Gianyar, Bali, pasca hilangnya tiga buah pratima, Kamis 25 Maret 2021. 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Kasus pencurian pratima atau benda sakral kembali terjadi di Kabupaten Gianyar.

Kali ini, kasus ini dialami oleh krama Desa Adat Tegalantang, Kelurahan Ubud, Gianyar, Bali, Kamis 25 Maret 2021 sekitar pukul 04.15 Wita.

Pratima yang hilang berupa petapakan atau simbolis Ida Bhatara Rambut Sedana lanang istri (lelaki - perempuan),serta sebuah bunga emas.

Dimana sebelumnya, pratima ini distanakan di Pura Desa setempat.

Bendesa Tegalantang, Gusti Putu Gede Suradnya saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebut. Kata dia, pihak kepolisian telah melakukan penyelidikan di tempat kejadian perkara (TKP).

Baca juga: Banyak Benda Prasejarah di Pura, Desa Bedulu Aktifkan Pakemitan di Tengah Maraknya Pencurian Pratima

Baca juga: Diduga Pratima Curian, Warga Temukan Pegangan Tangkai Bunga Emas di Saluran Irigasi Tampaksiring

Berdasarkan rekaman CCTV hotel yang menghadap ke kawasan pura, terlihat ada pria mencurigakan sekitar pukul 04.15 Wita.

"Dalam rekaman CCTV hotel dan penelusuran polisi menggunakan anjing pelacak, pada pukul 04.15 Wita, ada orang mencurigakan di jalan," ujarnya.

Diduga, dalam melakukan aksinya, pelaku melompati tembok pembatas pura.

"Diduga melompat tembok. Jumlahnyah saya kurang tahu, tapi dalam CCTV ada satu orang dan juga ada sepeda motor. Kemungkinan dua orang,satu masuk ke pura, satunya lagi nunggu di luar," duganya.

Terkait kerugian yang diderita krama Desa Adat Tegalantang, Gusti Suradnya mengatakan tidak seberapa, yakni sekitar Rp 60 juta.

Namun secara psikologis, kramanya sangat terbebani atas peristiwa ini. 

"Kerugian sekitar Rp 60 jutaan. Kerugian materi tidak masalah, tapi beban rasa krama yang besar," ujarnya.

Terkait hal tersebut, pihaknya pun segera melakukan upaya niskala.

Termasuk ngadegan (menstanakan) tapakan pratima yang hilang, dimana prosesi ini akan diikuti oleh semua krama setempat. 

Baca juga: Cegah Pencurian Pratima di Pura, MDA Bangli Imbau Desa Adat Giatkan Mekemit

Baca juga: Pratima dan 10 Bunga Emas Pura Bendesa Manik Mas Digondol Maling, Kerugian Sekitar Rp 75 Juta

Apakah selama ini tidak ada krama yang mekemit atau bermalam di pura tersebut? 

Gusti Suradnya mengatakan, selama ini ada.

Namun pas saat kejadian, pakemitan dalam proses jeda. Sebab pihaknya sedang merancang pemasangan CCTV.

Selain itu, jadwal pakemitan juga tengah dirolling.

"Pakemitan, dari dulu ada. Dan kami sedang susun perencanaan pasang, itu program saya. Selain itu pakemitan juga mau roling. Jadi, kejadian ini pas jeda pakemitan," ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved