Berita Gianyar
Pedagang Pasar Ubud Sempat Emosi, Hampir Geruduk Disperindag Gianyar
Pedagang Pasar Ubud blok timur yang kebakaran pada 17 Agustus 2024 sempat emosi.
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Pedagang Pasar Ubud blok timur yang kebakaran pada 17 Agustus 2024 sempat emosi.
Sebab, ada kabar bawah Pemkab Gianyar akan melakukan renovasi pada pasar yang terbakar.
Hal yang membuat pedagang gerah adalah, selama renovasi mereka tidak diperbolehkan berdagang, dan tidak disediakan tempat relokasi.
Baca juga: Seluruh Petulangan Digabung Jadi Satu, Krama Peliatan Ubud Gelar Upacara Pitra Yadnya
Jika hal tersebut terjadi, maka mereka terancam tak bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Sebab renovasi akan berlangsung dari September hingga Desember 2025 pagi
Salah satu pedagang, Dewa Aji, mengungkapkan bahwa pedagang yang berjualan di tempat relokasi sudah tidak boleh berjualan mulai 1 September.
Baca juga: Ketua DPRD Gianyar Datangi Pasar Ubud, Temukan Kondisi Ini
"Pemerintah tidak menyediakan tempat relokasi yang layak bagi para pedagang. Apa jadinya selama 4 bulan nganggur," ujar Dewa Aji, Selasa 26 Agustus 2025.
Ia khawatir bahwa pedagang dan keluarganya akan mengalami kesulitan ekonomi selama renovasi berlangsung.
Dewa Aji juga mengungkapkan bahwa pedagang yang memiliki kios di lantai satu diminta untuk membawa pulang barang-barang dagangan mereka, sementara pedagang yang memiliki los di lantai satu diminta untuk membawa pulang barang dagangan dan besi sekat-sekat los.
Baca juga: PASCA Kebakaran Pasar Ubud, Labfor Polda Bali Bawa Barang Bukti Abu dan Kabel, Polisi Masih Selidiki
Menyikapi hal tersebut, sejumlah pedagang korban kebakaran Pasar Ubud berencana menghadap Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gianyar pada Rabu 27 Agustus.
Mereka berniat menyampaikan keluhan terkait kondisi ini.
Mereka berharap pemerintah dapat mempertimbangkan nasib pedagang kecil yang akan terdampak renovasi pasar.
"Tolonglah rakyat kecil jangan disengsarakan," ujar pedagang.
Pedagang lain, Nengah Sumerta saat ditemui di waktu berbeda membenarkan pihaknya sempat berencana ramai-ramai datang ke kantor Disperindag Gianyar, untuk meminta kejelasan terkait pihaknya tak boleh berjualan selama renovasi.
Namun hal tersebut tidak jadi dilakukan, karena pihaknya pasar telah memberikan titik terang untuk persoalan tersebut.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.