Berita Gianyar

TOLONG Rakyat Kecil Jangan Disengsarakan! Pedagang Pasar Ubud Emosi, Hampir Geruduk Disperindag  

Salah satu pedagang, Dewa Aji, mengungkapkan bahwa pedagang yang berjualan di tempat relokasi sudah tidak boleh berjualan mulai 1 September.

Tribun Bali/I Wayan Eri Gunarta
PASAR UBUD - Lapak pedagang korban kebakaran Pasar Ubud, Gianyar, Bali tampak ramai oleh wisatawan, Selasa (26/8). 

TRIBUN-BALI.COM - Pedagang Pasar Ubud blok timur yang kebakaran pada 17 Agustus 2024 sempat emosi. Sebab, ada kabar bahwa Pemkab Gianyar akan melakukan renovasi pada pasar yang terbakar.

Hal yang membuat pedagang gerah adalah, selama renovasi mereka tidak diperbolehkan berdagang, dan tidak disediakan tempat relokasi. 

Jika hal tersebut terjadi, maka mereka terancam tak bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sebab renovasi akan berlangsung dari September hingga Desember 2025.  

Salah satu pedagang, Dewa Aji, mengungkapkan bahwa pedagang yang berjualan di tempat relokasi sudah tidak boleh berjualan mulai 1 September.

"Pemerintah tidak menyediakan tempat relokasi yang layak bagi para pedagang. Apa jadinya selama 4 bulan nganggur," ujar Dewa Aji, Selasa (26/8).

Baca juga: PROYEK Pengerjaan Dimulai September 2025, Kabel Bawah Tanah Denpasar Akan Dimulai di Sanur

Baca juga: MISTERIUS Paket Hebohkan Warga! Polisi Selidiki Pemilik & Pengirim Paket, Amankan Rekaman CCTV

Ia khawatir bahwa pedagang dan keluarganya akan mengalami kesulitan ekonomi selama renovasi berlangsung.

Dewa Aji juga mengungkapkan bahwa pedagang yang memiliki kios di lantai satu diminta untuk membawa pulang barang-barang dagangan mereka, sementara pedagang yang memiliki los di lantai satu diminta untuk membawa pulang barang dagangan dan besi sekat-sekat los.

Menyikapi hal tersebut, sejumlah pedagang korban kebakaran Pasar Ubud berencana menghadap Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gianyar pada Rabu (27/8).

Mereka berniat menyampaikan keluhan terkait kondisi ini. Mereka berharap pemerintah dapat mempertimbangkan nasib pedagang kecil yang akan terdampak renovasi pasar.

"Tolonglah rakyat kecil jangan disengsarakan,' ujar pedagang. Pedagang lain, Nengah Sumerta saat ditemui di waktu berbeda membenarkan pihaknya sempat berencana ramai-ramai datang ke kantor Disperindag Gianyar, untuk meminta kejelasan terkait pihaknya tak boleh berjualan selama renovasi.

Namun hal tersebut tidak jadi dilakukan, karena pihaknya pasar telah memberikan titik terang untuk persoalan tersebut. Yakni, selama renovasi, para pedagang masih bisa berjualan di areal Pasar Ubud.

"Sudah ada pembicaraan tadi dengan pihak kepala pasar. Jadi, katanya boleh berjualan selama lagi 1 bulan, dan dalam renovasi tetap jualan, biar sama-sama jalan. Jadi, rencana kami ke Disperindag gak jadi. Besok rencananya memang mau ke sana ramai-ramai. Karena sudah ada titik terang, sehingga tak jadi," ujarnya saat ditemui Selasa sore. (weg)

Benarkan Rencana Renovasi, Tapi Belum Sosialisasi

Sementara, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Gianyar, Luh Gede Eka Suary membenarkan bahwa blok timur pasar Ubud yang terbakar tahun lalu akan direnovasi.

Namun pihaknya belum melakukan sosialisasi terkait renovasi tersebut. "Belum ada sosialisasi, terkait pengerjaan renovasi, hal tersebut dilakukan oleh Dinas PU, kami masih meminta ke PU terkait jadwal renovasinya," ujar Eka. (weg) 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved