Kapal Selam Hilang Kontak
Tak Muluk Muluk, Hanya ini Permintaan Keluarga Komandan KRI Nanggala 402 Letkol Heri Oktavian
Tak Muluk-muluk, Hanya ini Permintaan Keluarga Komandan KRI Nanggala 402 Letkol Heri Oktavian
TRIBUN-BALI.COM, SURABAYA - Keluarga Letkol Heri Oktavian, Komandan Kapal Selam KRI Nanggala 402 di Surabaya masih syok sejak mendapat kabar seluruh awak kapal tersebut gugur.
Pihak keluarga hanya meminta semua kesalahan almarhum dimaafkan.
Kapal Selam KRI Nanggala 402 yang hilang sejak Rabu (22/4/2021) telah dinyatakan tenggelam dan seluruh 53 kru dipastikan gugur.
Para keluarga lain masih berharap jenazah korban Kapal Selam Nanggala bisa ditemukan.
Baca juga: Video Reporter Metro TV saat Beritakan Kapal Selam KRI Nanggala 402 Viral, Ini Fakta yang Terjadi
Awak Kapal Selam Nanggala sebagian besar adalah warga Jawa Timur (Jatim).
Keluarga Komandan Kapal Selam KRI Nanggala 402, Letkol Laut (P) Heri Oktavian, menggelar doa bersama di rumahnya , Jalan Sahempa, Kompleks Rumah Dinas TNI AL, Kenjeran Surabaya, Minggu malam (25/4/2021).
Dalam acara tersebut, pembaca doa mewakili keluarga meminta semua kesalahan almarhum Letkol Heri Oktavian baik disengaja atau tidak untuk dimaafkan.
Pembaca doa juga mengucapkan terima kasih, karena telah menyempatkan waktu luang membaca Yasin dan Tahlil.
Baca juga: KRI Nanggala-402 Terbelah Tiga Bagian, Evakuasi Diperlukan Kerjasama Internasional
Ketika Surya.co.id meminta izin untuk wawancara keluarga, salah satu perwakilan keluarga, Priadi, belum mengizinkan dan keluarga belum bisa menerima tamu dari manapun.
Keluarga saat ini masih shock atas musibah tenggelamnya kapal tersebut.
"Untuk saat ini pihak keluarga belum bisa ditemui karena masih terguncang dengan adanya peristiwa ini," tuturnya.
Menurutnya, tamu yang hadir dalam acara doa bersama ini merupakan satu angkatan dengan Letkol Laut Heri Oktavian.
"Mohon pengertiannya ya Mas. Keluarga masih berkabung," pungkasnya.
Seperti diberitakan, seluruh awak kapal KRI Nanggala-402 yang berjumlah 53 dinyatakan gugur, Minggu (25/4/2021) sore.
Hal ini disampaikan oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto di Base Ops Lanud I Gusti Ngurah Rai, Minggu petang.
"Berdasar bukti-bukti otentik tersebut dapat dinyatakan bahwa KRI Nanggala-402 telah tenggelam dan seluruh awaknya telah gugur," kata Hadi.
Ia mengatakan, hal ini berdasarkan pemindaian secara akurat oleh KRI Rigel di lokasi yang ada kemagnetan yang kuat sebelumnya.
Pemindaian menggunakan multibeam sonar dan magnetometer.
Pemindaian ini menghasilkan citra bawah air yang lebih detail.
MV Swift Rescue Singapura telah menurunkan ROV dan melakukan citra bawah air secara visual menggunakan kamera.
Telah diperoleh citra yang dikonfirmasi sebagai bagian dari KRI Nanggala-402.
Bagian kapal yakni meliputi kemudi vertikal belakang, jangkar, bagian luar badan tekan, kemudi selam timbul, bagian kapal yang lain termasuk baju keselematan awak kapal MK 11.
Diberitakan sebelumnya, KRI Nanggala-402 dinyatakan hilang pada Rabu (22/4/2021).
Kapal buatan Jerman ini dinyatakan hilang kontak saat melakukan latihan menembak torpedo di laut utara Bali.
Kemudian setelah dilakukan pencarian, Sabtu (24/4/2021) dinyatakan tenggelam.
Hal tersebut setelah ditemukan sejumlah serpihan bagian KRI Nanggala-402.
Terpisah, keluarga Komandan Satuan Kapal Selam (Dansatsel) Koarmada II Kolonel (P) Harry Setiawan berharap jenazah 53 awak KRI Nanggala bisa diketemukan. Termasuk jenazah Harry.
Sepupu Harry, Kolonel (P) Kicky Salvachdie menuturkan bahwa ibunda Harry, Ida Farida, telah datang ke Gedangan Sidoarjo dari Depok, Jawa Barat (Jabar). Begitu juga keluarga besar yang lain.
"Keluarga mengharapkan jenazah mudah-mudahan bisa diketemukan. Ada keinginan keluarga, Mas Harry bisa dimakamkan di makam keluarga di Sukabumi (Jabar)," ucap Kicky kepada Surya.co.id, Minggu (25/4/2021).
Harry dari keluarga prajurit TNI AU
Alumnus Akabri angkatan 1997 itu dikenal penuh dedikasi dan menjadi kebanggaan keluarga.
Bapak empat anak ini gugur dalam tugas negara.
Harry menjadi patriot bangsa bersama 53 ABK yang lain.
Kicky menyampaikan keinginan Ibu Kandung Harry agar kalau jenazah bisa diketemukan bisa dimakamkan ke makam keluarga di Cilubang, Sukabumi.
"Ayah Mas Harry adalah Pakde saya (almarhum Marwoto, purnawirawan TNI AU) yang sudah meninggal. Dimakamkan di Cilubang," ujar Kicky.
Artikel ini telah tayang di Surya dengan judul Permintaan Keluarga di Surabaya Almarhum Letkol Heri Oktavian: Maafkan Semua Kesalahannya