Berita Bali

UPDATE: Antrian Vaksinasi Membludak di Wantilan DPRD Provinsi Bali, Suarjaya: Khusus Petugas Publik

Beberapa masyarakat khususnya di Provinsi Bali antusias mengikuti kegiatan vaksinasi Covid-19.

Tribun Bali/Ni Luh Putu Wahyuni Sari
Membludaknya antrian vaksinasi Covid-19 di Wantilan DPRD Provinsi Bali pada Senin 26 April 2021 - UPDATE: Antrian Vaksinasi Membludak di Wantilan DPRD Provinsi Bali, Suarjaya: Khusus Petugas Publik 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Ni Luh Putu Wahyuni Sri Utami

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Beberapa masyarakat khususnya di Provinsi Bali antusias mengikuti kegiatan vaksinasi Covid-19.

Salah satunya pada kegiatan vaksinasi di Wantilan DPRD Provinsi Bali.

Membludaknya antrian vaksinasi Covid-19 ini dinyatakan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali sudah terjadi hampir setiap hari.

Banyaknya peserta vaksinasi di wantilan DPRD Provinsi Bali dikarenakan terdapat beberapa pekerja pariwisata yang juga melakukan penyuntikan vaksinasi Covid-19 dosis kedua di sana.

Baca juga: Tabanan Ikuti 18 Materi PKB 2021, Sekaa Masih Lakukan Vaksinasi Covid-19

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Tahap Dua Hingga 22 April 2021 di Badung Bali Sebanyak 43.039 Orang

Baca juga: Cakupan Vaksinasi Lansia di Bangli Masih di Bawah 20 Persen

"Kan sudah lama itu vaksinnya di wantilan DPRD Provinsi Bali. Iya memang tempat vaksinasi di sana. Dan itu sebenarnya khusus untuk petugas publik yang hanya bertugas di sekitar situ. Seperti ASN, petugas pariwisata itu lain ada tempatnya," ungkap Suarjaya dengan Tribun Bali, Senin 26 April 2021.

Lebih lanjutnya ia mengatakan, bisa saja pekerja pariwisata yang belum mendapatkan informasi terkait penyuntikan kedua melakukan vaksinasi di wantilan DPRD Provinsi Bali.

Dan seharinya Dinas Kesehatan Provinsi Bali dapat memvaksin masyarakat di Wantilan DPRD Provinsi Bali hingga 700 orang.

"Ya bisa aja pekerja pariwisata juga di vaksin di sana kan petugas publik juga di sana vaksinnya. Setiap hari ada dan setiap hari begitu. Dan dalam sehari kegiatan vaksinasi di Wantilan ini melayani 500 hingga 700 orang. Yang jelas itu khusus petugas publik," tambahnya.

Kadis yang berasal dari Batubulan Gianyar ini juga mengatakan, sebenarnya pekerja pariwisata sudah disediakan sendiri tempatnya agar tidak tercampur dengan yang lain.

Sementara, vaksinasi Covid-19 yang diadakan di Wantilan DPRD Provinsi Bali ini menggunakan vaksin jenis Sinovac.

"Kan sebenarnya pekerja pariwisata sudah disediakan tempat supaya tidak tercampur. Nggak tahu ya sistemnya seperti apa harusnya mereka semua petugas pariwisata itu kembali ke tempat vaksin seharusnya. Kalau petugas pariwisata tergantung tempatnya ada yang divaksin dengan Sinovac. Ada yang astraZeneca dan bagi yang mengikuti di wantilan DPRD menggunakan Sinovac. Maka dari itu nanti akan dilakukan pengecekan terlebih dahulu sebelum semuanya divaksin," tutupnya.

BREAKING NEWS: Antrean Warga Peserta Vaksin Covid-19 Mengular di Wantilan DPRD Bali

Antrean warga yang akan melakukan vaksin Covid-19 tahap kedua di Wantilan DPRD Bali, Renon, Denpasar, Bali, Senin 26 April 2021 pagi, tampak mengular.

Warga yang sudah datang sejak pagi hari antre menunggu giliran untuk mendapat vaksin.

Kondisi ini sudah terjadi pada Kamis 22 April 2021. Ratusan warga juga harus antre untuk vaksin.

Namun meski sudah antre, banyak warga yang tidak jadi divaksin karena persedian vaksinnya dikatakan sudah habis.

"Saya jadwal awalnya hari Kamis lalu, tapi ga dapat. Hari ini jadwal ulangnya, tapi ternyata antreannya panjang juga," keluh seorang warga yang meminta namanya tidak ditulis.

Diduga tumpukan warga yang mau vaksin ini terjadi karena tumpang tindih jadwal yang jarak vaksin pertama dan keduanya antara 14 hari dan 28 hari.

Adapun warga yang datang ke Wantilan DPRD Bali untuk menjalani vaksinasi tahap kedua ini berasal dari kelompok pekerja pariwisata, pegawai negeri sipil (PNS), karyawan swasta, dan lainnya. 

Ratusan warga yang sudah antre sejak pagi pun harus bersabar menunggu giliran divaksin.

Mereka sebagian sudah mendapat nomor antrean, namun pelayanan baru dibuka mulai pukul 08.30 WITA.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Dr Ketut Suarjaya, saat coba dikonfirmasi terkait hal ini, belum bisa dihubungi.

Beberapa kali ditelepon lewat telepon selularnya tapi tidak diangkat. Begitu juga saat dikonfirmasi lewat pesan singkat Whatpss, juga belum tersambung.(*).

Kumpulan Artikel Bali

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved