Piala Menpora 2021
Polisi Cari Inisiator yang Ajak Jakmania Berkerumun di Bundaran HI Rayakan Sukses Persija
Kerumunan Jakmania berlangsung setelah Persija Jakarta memastikan juara Piala Menpora 2021.
JAKARTA, TRIBUN BALI – Polda Metro Jaya mendalami adanya inisiator yang mengajak The Jakmania berkerumun di Bundaran Hotel Indonesia (HI) Senin dini hari 26 April 2021.
Kerumunan Jakmania berlangsung setelah Persija Jakarta memastikan juara Piala Menpora 2021.
"Kita dalami melalui media sosial apakah kemungkinan ada ajakan melalui medsos, termasuk beberapa orang akan kita ambil keterangannya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus, Senin 26 April 2021.
Yusri mengatakan, pihaknya masih profiling kemungkinan adanya ajakan di medsos. Sampai saat ini, para suporter berkerumun di Bundaran HI karena lokasi tersebut menjadi salah satu yang paling ikonik jika Persija meraih gelar bergengsi.
Baca juga: Oknum Suporter Bikin Ulah, Bagaimana Nasib Liga 1 dan Liga 2 2021?
Baca juga: Persija Jakarta Juara Piala Menpora 2021, Ini Besaran Hadiah yang Diterima dan Bonus Menanti Pemain
"Pengakuannya tidak ada memang Bundaran HI itu dijadikan ikon untuk mereka semua berkumpul setiap ada kemenangan Persija. Tapi kami masih mendalami lagi, termasuk apakah kemungkinan ada ajakan melalui medsos. Ini masih diprofiling tim siber," kata Yusri.
Sebelumnya diberitakan The Jakmania melakukan aksi turun ke jalan merayakan kemenangan Persija Jakarta dalam Piala Menpora 2021 hari Minggu malam 25 April 2021.
Mereka berkonvoi memutari jalan-jalan di Jakarta sembari bernyanyi dan berteriak, terutama di kawasan Bundaran HI Jakarta Pusat tanpa mengindahkan protokol kesehatan.
Menurut Yusri, pihaknya telah mengamankan 65 suporter. Mereka dimintai keterangan dan dites usap.
"Semuanya yang masuk ke kantor itu kita harus prokes. 65-nya negatif (Covid-19)," katanya.
"Kita ambil keterangannya untuk mengecek apakah ada yang mengajak, ada yang menggerakkan mereka, gerakan memprovokasi bisa berkumpul-kumpul kerumunan sebanyak itu. Itu masih kita dalami seperti itu,” kata Yusri.
Kepala Biro Operasional Polda Metro Jaya, Kombes Pol Marsudianto, mengatakan, pihaknya akan menyelidiki dugaan pelanggaran protocol kesehatan dalam kerumunan The Jakmania di Bundaran HI itu.
Menurutnya, konvoi atau perayaan kemenangan yang dilakukan itu disebut telah melanggar aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro di Jakarta.
Hal tersebut dikhawatirkan akan membuat klaster baru penularan Covid-19. "Jadi kami dalam hal ini akan melakukan penegakan hukum secara professional," ujar Marsudianto.
Dari 65 suporter yang diamankan, kata Marsudianto, didapati seorang yang membawa ganja, yang disiapkan akan digunakan saat berkonvoi dan berkumpul di Bundaran HI.
Namun tidak dijelaskan identitas pembawa ganja tersebut. "Satu linting (ganja) saja tadi. Masih kami dalami, apakah sudah ada yang pakai atau belum," ucapnya.
Saat dipergoki aparat, katanya, pelaku membuang lintingan ganja tersebut. "Itu ketika ditangkap dia buang. Pas mau dihentikan dia buang itu," katanya.
Selain itu, aparat juga mengamankan anggota Jakmania yang melanggar lalu lintas dengan menggunakan knalpot bising. "Ada tadi salah satu di antara mereka, kemudian juga memang karena knalpotnya bising," ujarnya.
Pada bagian lain, Kepala Satpol PP DKI Jakarta Arifin mengatakan euforia Jakmania di Bundaran HI itu bersifat spontanitas.
"Munculnya kan sifatnya spontanitas. Karena telah selesai pertandingan, tiba-tiba dari berbagai tempat muncul menuju satu lokasi gitu," kata Arifin, kemarin.
Arifin mengaku jajaran Satpol PP sudah berupaya melakukan imbauan dan mendorong para Jakmania tidak berkerumun.
Satpol PP juga berkoordinasi dengan pihak kepolisian membantu membubarkan kerumunan yang terjadi di Bundaran HI. Pembubaran, kata Arifin, dapat dilakukan pada saat itu juga.
"Kita juga sudah berusaha, malam itu juga satpol PP, kita bisa lihat ada yang melakukan imbauan, kemudian mendorong mereka untuk tidak melakukan kerumunan dan kita juga sudah berkoordinasi dengan kepolisian untuk membantu membubarkan kerumunan yang ada di Bundaran HI, jadi, spontanitas malam itu sudah kita lakukan," katanya.
Arifin mengaku sudah melakukan upaya antisipasi sejak awal di kawasan Bundaran HI. Ia juga memiliki dokumentasi dari giat tersebut. Namun para Jakmania mengaku tak mendengar imbauan tersebut, dan justru secara bertahap massa yang lain datang merapat.
"Kalau antisipasi, ada anggota di Bundaran HI, ada dokumentasinya. Kita bubarkan, kita sudah imbau untuk bubar dan sebagian jalan, dan sebagian datang lagi, dan bertahap mereka," kata Arifin. (tribun network/reza deni/danang triatmojo/sam)