Berita Gianyar
Keluarga Ni Komang Ayu Yakin Celana pada Mayat di Petanu, TKP Sering Diobok-obok Tapi Tidak Ketemu
Meski kondisi mayat tidak utuh, namun pihak keluarga meyakini itu merupakan Komang Ayu, hal itu berdasarkan celana yang melekat pada jasad tersebut.
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR – Mayat diduga Ni Komang Ayu Ardani ditemukan Rabu 28 April 2021 siang, di Tukad Petanu, Kawasan Banjar Dukuh Griya, Desa Pejeng Kawan, Kecamatan Tampaksiring, Gianyar, Bali.
Mayat tersebut dalam kondisi tidak utuh.
Lokasi ditemukannya sekira 1 kilometer dari Jembatan Tukad Petanu yang merupakan lokasi ketika korban jatuh pada Kamis 18 Maret 2021 malam lalu.
Meski kondisi mayat tidak utuh, namun pihak keluarga meyakini itu merupakan Komang Ayu, hal itu berdasarkan celana yang melekat pada jasad tersebut.
Ciri-ciri tersebut diduga kuat mengarah pada Komang Ayu.
Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gianyar hingga saat ini masih melakukan proses evakuasi.
Bagian jari tangan dan kepala korban belum ditemukan.
Baca juga: Jasad Diduga Ni Komang Ayu Ditemukan Meski Tidak Utuh, Keluarga Mengaku Senang Bercampur Sedih

Informasi yang dihimpun Tribun Bali, mayat tersebut pertama kali ditemukan oleh seorang warga setempat, yang sedang melakukan aktivitas di areal sungai.
'Mungkin lagi nyabit, karena biasanya yang bersangkutan sering cari rumput di sana," ujar seorang warga sambil berlalu.
Ipar Komang Ayu, I Wayan Sumirat saat ditemui di TKP menduga itu adalah iparnya yang jatuh darJembatan Tukad Petanu Banjar Laplapan, Ubud sebulan lalu.
Hal itu berdasarkan celana yang melekat pada jasadnya.
"Dari celananya kami meyakini itu korban (Komang Ayu). Saya dapat informasi dari suami korban saat melakukan pencarian, katanya sudah ketemu," ujarnya.
Baca juga: Keluarga Yakin, Bagian Tubuh yang Ditemukan di Sungai Petanu Adalah Komang Ayu dari Tanda Ini
Terkait jika benar ini mayat iparnya, Sumirat mengatakan tidak akan melakukan proses lanjut.
"Kalau benar itu korban, kami tidak akan melakukan upaya yang memakan waktu lagi. Akan langsung kremasi," ujarnya.
"Kami masih melakukan pencarian bagian tubuh yang hilang, sampai ketemu atau sampai proses pencarian tidak memungkinkan dilakukan, misalnya sampai malam tidak ditemukan, pencarian akan dihentikan," ujar anggota BPBD Gianyar saat ditemui di TKP.