Berita Bali
Gempa Susulan Setelah Guncangan 5,2 SR di Bali, Info ke 0361 251177 Jika Ada Dampak Kerusakan
Gempa Susulan terjadi setelah Gempa 5,2 SR di Bali. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali memastikan sejauh ini tidak ada kerusaka
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Gempa Susulan terjadi setelah Gempa 5,2 SR di Bali.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali memastikan sejauh ini tidak ada kerusakan bangunan atau dampak dari gempa bumi tektonik dengan kekuatan 5,2 SR yang mengguncang Provinsi Bali, Jumat 30 April 2021 pukul 06.20 Wita.
Dari data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) guncangan gempa bumi dirasakan di daerah Denpasar, Kuta dan Ubud II – III MMI dengan getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu.
Seperti disampaikan Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali, I Made Rentin saat dikonfirmasi Tribun Bali.
"Dampak gempa 5,2 SR, sejauh ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut," kata Rentin.
Made Rentin menyampaikan, bahwa BPBD Provinsi Bali siap melaksanakan atensi apabila terdapat masyarakat yang terdampak bencana gempa.
"Kalau ada dampak kerusakan dari gempa bisa Info ke 0361 251177 Ini call center kami BPBD Bali," ujarnya.
Baca juga: BREAKING NEWS - Bali Diguncang Gempabumi 5,1 SR, BMKG : Tidak Berpotensi Tsunami
Sementara itu, dikonfirmasi terpisah, Kepala Bidang Data dan Informasi Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar, Iman Faturahman memaparkan hasil analisis BMKG dalam informasi pendahuluan menunjukkan gempabumi ini memiliki magnitudo 5,1 kemudian diupdate menjadi magnitudo 5,2.
Episenter gempabumi terletak pada koordinat 9,42 LS dan 114,06 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 133 km arah Barat Daya Kota Jembrana, Kabupaten Negara, Bali pada kedalaman 54 km.
"Sempat terjadi gempabumi susulan magnitudo 2,8 pukul 08.21 Wita, namun yang ini tidak dirasakan," kata Iman.
Lanjutnya, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktifitas subduksi.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik atau Thrust Fault. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi Tsunami," jelas dia.
Iman mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah.
Baca juga: Bali Jadi Wilayah Rawan Gempa dan Tsunami, BPBD Gelar Simulasi Penanggulangan Bencana