Kisah Darso dan Keluarga yang Nekat Mudik ke Banyumas Naik Bajaj
Hal menarik dilakukan Darso (50) bersama keluarga yang pulang ke kampung halamannya di Banyumas, Jawa Tengah.
TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Larangan mudik yang diberlakukan pemerintah tidak menyurutkan niat pemudik tetap pulang ke kampung halaman.
Mereka pun memilih mudik Lebaran lebih awal sebelum tanggal 6-17 Mei 2021.
Warga mudik Lebaran itu terpantau melintas di jalur Pantura Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Mereka diperiksa oleh jajaran Polres Metro Bekasi. Para pemudik itu dicek kelengkapan surat hasil swab antigen.
Baca juga: Survei: Warga Ingin Mudik Bertemu Keluarga karena Jenuh Hadapi Pandemi Covid-19
Baca juga: Penumpang di Terminal Mengwi Meningkat Drastis, Diduga Banyak Masyarakat Curi Start Mudik
Jika tidak memiliki surat keterangan hasil swab antigen, mereka wajib menjalani swab antigen yang telah disediakan di lokasi posko pengamanan secara gratis.
Hal menarik dilakukan Darso (50) bersama keluarga yang pulang ke kampung halamannya di Banyumas, Jawa Tengah.
Darso bersama tiga orang keluarganya mudik menggunakan bajaj berwarna biru. Tampak barang bawaan memenuhi area dalam dan atap bajaj.
Laju kendaraan roda tiga itu mendadak berhenti saat melintasi Jalur Pantura Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Mereka dihentikan aparat Kepolisian Polres Metro Bekasi bersama Dinas Perhubungan dan Satpol PP Kabupaten Bekasi yang tengah melakukan operasi pengetatan larangan mudik.
Petugas menghampiri dan menanyakan kelengkapan surat hasil swab antigen.
Mereka tidak memilikinya, sehingga diminta turun untuk menuju posko melakukan swab antigen gratis.
"Enggak punya pak, ya udah enggak apa-apa kita tes semua," ujar petugas.
Darso sekeluarga menjalani swab antigen. Mereka tampak tegang saat hidung dicolek oleh petugas kesehatan.
Selesai itu, mereka diminta menunggu hasilnya. Setelah sekira 15 menit hasil tes n keluar dan mereka dinyatakan non reaktif.
Mereka dipersilakan melanjutkan perjalanannya. Diimbau untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dan melakukan isolasi mandiri selama lima hari ketika sampai di kampung halaman.