Terungkap, Ahli Medis Simpulkan Penyebab Kematian Maradona
Legenda sepak bola Argentina, Diego Maradona dinyatakan meninggal dunia, 25 November lalu.
Namun, dia tampak dalam kondisi kesehatan yang buruk dan kesulitan berbicara.
Semasa hidup, Maradona telah memerangi kecanduan kokain dan alkohol selama hidupnya.
Dia dinyatakan menderita gangguan hati, ginjal dan kardiovaskular saat meninggal.
Dua putri pemain sepakbola hebat tersebut menyalahkan Luque atas kesehatan Maradona yang memburuk.
• Sosok Kontroversi Luciano Moggi Ungkap Juventus Tak Butuh Eks Menantu Maradona yang Dibuang Man City
Panel menyimpulkan bahwa Maradona akan memiliki kesempatan yang lebih baik untuk bertahan hidup dengan perawatan yang memadai di fasilitas medis yang sesuai.
Dia meninggal di tempat tidurnya di sebuah rumah kontrakan di lingkungan eksklusif Buenos Aires, di mana dia menerima perawatan di rumah.
Maradona tidak menggunakan sepenuhnya kemampuan mentalnya dan seharusnya tidak dibiarkan memutuskan di mana dia akan dirawat, kata para ahli.
Mereka juga menemukan bahwa perawatannya penuh dengan kekurangan dan ketidakteraturan dan tim medis telah menyerahkan kelangsungan hidupnya pada takdir.
• Polisi Jakarta Sita 144 Ton Ganja dari Sumut, AKBP Ronaldo Maradona: Akan Diedarkan di Jawa dan Bali
Maradona adalah idola bagi jutaan orang Argentina setelah meraih kemenangan kedua di Piala Dunia pada 1986.
Gelandang serang itu menghabiskan dua tahun bersama raksasa Spanyol Barcelona.
Iia juga dicintai di Napoli karena membantu Napoli memenangkan satu-satunya gelar Serie A dalam sejarah klub.
Sederet Masalah yang Muncul Setelah Diego Maradona Meninggal
Skandal kematian Diego Maradona rupanya belum juga selesai setelah muncul berbagai masalah, mulai dari rebutan warisan hingga antre tes DNA.
• Artis Jennifer Jill Direhab di Bogor, AKBP Ronaldo Maradona: Proses Hukumnya Tetap Jalan
Diwartakan sebelumnya, sejumlah kontroversi pun mengikuti kematian Maradona.
Kali pertama, muncul rumor bahwa legenda Napoli tersebut meninggal karena dibunuh secara tidak sengaja oleh dokter pribadinya, Leopoldo Luque.