Berita Ekonomi

April 2021, Denpasar Alami Inflasi Setinggi 0,46 Persen, Kota Singaraja Deflasi Sedalam 0,15 persen

Pada bulan April 2021 Kota Denpasar tercatat mengalami inflasi setinggi 0,46 persen yang ditunjukkan dengan peningkatan Indeks Harga Konsumen

Penulis: Karsiani Putri | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Istimewa
Kepala Badan Statistik (BPS) Provinsi Bali, Hanif Yahya dalam acara live Rilis Berita Resmi Statistik pada Senin 3 Mei 2021 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pada bulan April 2021 Kota Denpasar tercatat mengalami inflasi setinggi 0,46 persen yang ditunjukkan dengan peningkatan Indeks Harga Konsumen (tahun dasar 2018=100) dari 105,30 pada Maret 2021 menjadi 105,78 pada April 2021.

Sementara itu, Kota Singaraja tercatat mengalami deflasi sedalam0,15 persen dengan Indeks Harga Konsumen (tahun dasar 2018=100) sebesar 108,15.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Statistik (BPS) Provinsi Bali, Hanif Yahya dalam acara live Rilis Berita Resmi Statistik pada Senin 3 Mei 2021. 

"Seperti kita ketahui bersama pada bulan April tahun 2021 yang lalu ada beberapa kegiatan besar ataupun perayaan besar yang dilaksanakan di Kota Denpasar maupun Kota Singaraja, yaitu bertepatan dengan Hari Raya Galungan, Kuningan serta bulan Ramadhan. Sehingga beberapa komoditas harga mengalami pergerakan dengan adanya perayaan-perayaan tersebut," kata Hanif Yahya. 

Baca juga: Wawa Arjaya Lulus Doktor Ilmu Ekonomi di Unud dengan IPK 4,0, Studi S3 Ditempuh 2 Tahun 7 Bulan

Menurutnya, tingkat inflasi Kota Denpasar  tahun kalender atau year to date (ytd) dan tingkat inflasi tahun ke tahun (April 2021 terhadap April 2020 atau YoY) tercatat masing-masing setinggi 1,50 persen dan 1,30 persen.

Dirinya juga menjelaskan bahwa dari sebelas kelompok pengeluaran, tujuh kelompok pengeluaran tercatat mengalami inflasi.

Tujuh kelompok tersebut terdiri dari kelompok IV yang setinggi 3,64 persen dan kelompok ini   terdiri dari perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga 

Lalu, kelompok XI setinggi 0,81 persen yang dimana  kelompok ini terdiri dari perawatan pribadi dan jasa lainnya.  

Kemudian, kelompok I setinggi 0,64 persen yang terdiri dari makanan, minuman, dan tembakau. 

Lalu, ada kelompok VIII setinggi 0,14 persen dan terdiri dari rekreasi, olahraga, dan budaya. 

Baca juga: Kota Denpasar & Singaraja Alami Inflasi Sebesar 0,47 Persen dan 0,81 Persen

Dilanjutkan dengan kelompok X setinggi 0,08 persen dan terdiri dari  penyediaan makanan dan minuman/restoran.

Lalu, kelompok VI setinggi 0,07 persen dan terdiri dari transportasi. 

Dan kelompok terakhir adalah kelompok V setinggi 0,07 persen dan terdiri dari kesehatan. 

Sementara itu tiga kelompok pengeluaran tercatat mengalami deflasi, yaitu kelompok IX (pendidikan) sedalam 0,23 persen,  kelompok II (pakaian dan alas kaki) sedalam 0,07 persen dan kelompok III (perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga) sedalam 0,06 persen. 

Satu kelompok pengeluaran lainnya tercatat tidak mengalam perubahan indeks atau stagnan, yaitu kelompok VII (informasi, komunikasi, dan jasa keuangan).

Baca juga: Provinsi Bali Alami Inflasi Sebesar 0,52 Persen secara Month to Month

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved