Korea Utara

Korea Utara Sangat Marah Disebut Presiden Joe Biden Sebagai Ancaman Keamanan Global

Seorang pejabat senior di Kementerian Luar Negeri Korea Utara memperingatkan Washington bahwa "situasi mengerikan" bisa terjadi atas kesalahan mereka.

Editor: DionDBPutra
AFP PHOTO/HANDOUT/KCTV
Foto tangkapan layar diambil dari tayangan stasiun televisi Korea Utara, KCTV pada 1 Agustus 2019, memperlihatkan siluet Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un sedang melihat peluncuran rudal balistik di lokasi yang tidak diketahui. 

TRIBUN-BALI.COM, PYONGYANG - Pemerintah Korea Utara dilaporkan sangat marah setelah Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyebut negara itu sebagai ancaman keamanan dunia.

Seorang pejabat senior di Kementerian Luar Negeri Korea Utara memperingatkan Washington bahwa "situasi mengerikan" bisa terjadi atas kesalahan mereka.

Ancaman dari negeri Kim Kong Un itu muncul setelah pada pidato di Kongres AS, Presiden Joe Biden menyebut program nuklir Korea Utara dan Iran adalah ancaman keamanan bagi AS dan dunia.

Baca juga: Pertama Kali Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un Akui Negaranya Dalam Situasi Terburuk

Baca juga: Cerita Kereta Kesenangan Diktator Korea Utara Kim Jong Un, Berisi Banyak Perempuan Penghibur 

Presiden Biden berjanji menangani dua negara itu melalui "sikap pencegahan yang tegas dan diplomasi".

Kwon Jong Gun, si pejabat senior Kementerian Luar Negeri Korea Utara, menuturkan diplomasi adalah alasan Amerika Serikat demi menutupi "kebijakan jahat mereka".

Dalam pernyataan yang dipublikasikan KCNA, Kwon menyatakan Presiden Biden sudah berniat mempertahankan kebijakan bermusuhan terhadap Korea Utara yang diterapkan AS selama 50 tahun terakhir.

"Sudah jelas kepala eksekutif AS membuat blunder besar saat ini," kecam Kwon seperti dikutip The Sun Minggu 2 Mei 2021.

Menurut Kwon, karena Washington sudah jelas menunjukkan niatnya, maka Korea Utara akan memberikan respons.

"Pada waktunya, AS akan menemui diri mereka berada dalam situasi mengerikan," ancam Kwon tanpa merinci maksud ucapannya.

Melukai martabat Pyongyang

Sumber lain di kementerian luar negeri menuturkan, Presiden Biden sudah melukai martabat Pyongyang karena mengusik penegakan HAM mereka.

Si sumber mengungkapkan kritik itu merupakan bentuk provokasi, dan menunjukkan AS siap unjuk kekuatan dengan mereka.

Pada hari Jumat 30 April 2021, Gedung Putih menyatakan peninjauan kebijakan negara terhadap Pyongyang sudah diselesaikan.

Sekretaris Pers Jen Psaki hanya menyebutkan mereka tengah mencari jalan tengah memadukan pendekatan dua pendahulu Joe Biden.

Psaki merujuk kepada "penawaran besar" era Donald Trump, dan "kesabaran strategis" yang dikembangkan Barack Obama.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved