Berita Bali

Protecc, Inovasi Pemuda Bali Teknologi di Masa Pandemi Covid-19, 99,9 Persen Basmi Virus

Pemuda di Bali mengembangkan teknologi pengasapan mesin air purification service yang berbeda dari disinfektan pada umumnya, teknologi yang diberinama

Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: M. Firdian Sani
Adrian Amurwonegoro/Tribun Bali
Petugas Protecc melakukan pengasapan di masa pandemi Covid-19 di sebuah cafe di Denpasar, Bali, Rabu 5 Mei 2021. 

Laporan wartawan Tribun Bali, Adrian Amurwonegoro

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pemuda di Bali mengembangkan teknologi pengasapan mesin air purification service yang berbeda dari disinfektan pada umumnya, teknologi yang diberinama Protecc ini diklaim mampu membunuh 99,9 persen corona virus berdasarkan hasil uji lab internasional.

Sebagaimana diketahui, disampaikan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali perkembangan kasus Covid-19 di Bali hingga 6 Mei 2021 masih mengalami kenaikan dengan jumlah kumulatifnya lebih dari 45.000 orang.

Bahkan, baru-baru ini dikonfirmasi oleh Pemerintah Provinsi Bali yang mendeteksi adanya virus corona varian Afrika Selatan B.1.351 dan Inggris B.1.1.7 di wilayah Badung dan Denpasar.

Sebagai upaya preventif dalam menanggulangi meluasnya penyebaran virus Covid-19 di masyarakat, pemerintah menekankan disiplin melaksanakan 6M: memakai masker standar dengan benar, menjaga jarak, mencuci tangan, mengurangi bepergian, meningkatkan imun, dan mentaati aturan serta diimbau untuk tidak berkerumun, dan membatasi kegiatan sosial sesuai dengan aturan yang berlaku.

Klungkung Kembali Ikuti Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Tingkat Nasional Tahun 2021

Di samping itu, inovasi-inovasi juga digalakkan, seperti yang dilakukan pemuda di Bali bernama James Paramartha satu tahun terakhir sejak awal masa Pandemi Covid-19 membangun usaha bekerja sama dengan produsen liquid asal Malaysia Bactakleen yang juga pernah digunakan untuk menyemprot Kota Wuhan, China saat masa lockdown akibat wabah virus corona.

James selaku Head Manajer Protecc, mengatakan, keunggulan protecc adalah dibuat dengan bahan herbal tanpa alkohol dan tidak meninggalkan bekas zat berbahaya saat disemprotkan untuk sterilisiasi ruangan maupun moda transportasi di perkotaan atau wilayah zona merah khususnya.

Protecc aman dihirup langsung oleh manusia maupun aman terhadap makanan sekalipun serta dapat bertahan memproteksi ruangan hingga 3-4 Minggu lamanya.

"Protecc digunakan untuk sterilisiasi udara di dalam ruangan. Bedanya dengan yang lain kita sangat jauh memproteksi misalkan disinfektan lain hanya membunuh virus atau bakteri pada saat itu saja. Kalau Protecc menjamin 99,9 persen virus mati plus memberikan perlindungan tambahan karena mampu bertahan 3-4 minggu," jelasnya saat dijumpai Tribun-Bali.com di Denpasar, Bali, Kamis 6 Mei 2021.

PLN Gelar Kompetisi dan Inovasi Kelistrikan, Dorong Pengembangan UMKM dan Industri Agrikultur

Teknologi pengasapan ini dinilai sangat tepat diterapkan saat masa pandemi Covid-19 bahkan saat varian virus corona asal negara lain masuk ke Indonesia.

Di mana menjaga tingkat sterilisasi ruangan yang digunakan untuk aktivitas sehari-hari.

"Virus tidak akan menempel di sana, tidak menjadi inang, misalkan kita datang dari luar, bawa bakteri atau virus corona duduk di tempat duduk, otomatis virus menempel di sofa setelah di Protecc atau treatment ini virus dan bakteri tidak akan bisa menempel, hanya dalam waktu 10 menit dia akan mati," ujar pria asal Klungkung itu.

Hal tersebut dibuktikan dengan sejumlah sertifikat internasional, Chemsil Air and Water SDN BHD, SGS, FDA, TUV, Chemlab yang membuktikan bahwa Protecc dengan liquid Bactakleen aman untuk manusia, tidak merusak sistem pernapasan paru paru, kulit, tidak menjadikan iritasi.

"Jika di ruangan ada makanan tidak perlu memisahkan makanan, makanan dan minuman tidak akan terpengaruh dari rasa, bentuk dan aman untuk dikonsumsi. Untuk hewan peliharaan rumah di dalam ruangan biarkan saja tidak perlu dikeluarkan aman, bahkan bayi juga aman sudah diuji sekalipun ada bayi di dalam ruangan tidak menjadi masalah," jelasnya 

BPOM Sebut Vaksin Nusantara Bukanlah Karya Anak Bangsa, Inovasi Dan Peneliti dari Amerika

Liquid Bactakleen yang digunakan protecc juga telah digunakan di berbagai belahan dunia lain seperti Amerika, Jepang, Hawai, Australia, Meksiko, India, China.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved