GWK Bali

Pembongkaran Pagar Beton Dikawal Ketat, GWK Beri Pernyataan Resmi

Pihak manajemen GWK Cultural Park Bali hari ini menepati permintaan dari warga Banjar Adat Giri Dharma Ungasan untuk

Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin
PEMBONGKARAN - Manajemen GWK Cultural Park melanjutkan pembongkaran pagar tembok beton, Kamis 2 Oktober 2025. 

TRIBUN-BALI.COM, BADUNG - Pihak manajemen GWK Cultural Park Bali hari ini menepati permintaan dari warga Banjar Adat Giri Dharma Ungasan untuk membongkar seluruh pagar tembok beton sepanjang Jl. Maghada.

Di mana hal ini terlihat dari pantauan jurnalis tribunbali.com pada Kamis sore 2 Oktober 2025 sekira pukul 15.30 WITA, terlihat alat berat tengah melakukan pembongkaran pagar tembok beton.

Baca juga: BONGKAR SEMUA! Pagar Tembok GWK Baru Sebagian, DPRD Bali Minta Gubernur Ambil Langkah Tegas 

Satu alat berat ekskavator diturunkan untuk melakukan pembongkaran dibantu sejumlah pekerja yang disewa oleh manajemen GWK Cultural Park Bali.

“Ini kita lakukan pembongkaran sesuai harapan warga, kalau tidak selesai hari ini dilanjutkan besok,” ujar salah satu petugas keamanan GWK yang mengawal prosesnya pembongkaran.

Dari pantauan di lapangan, pagar tembok beton yang telah rampung dibongkar hingga sore ini baru sepanjang kurang lebih 50 meter.

Baca juga: TERPAKSA Pakai Lahan Kosong Orang Keluar Masuk Rumah, Kini Tirtayasa Senang GWK Bongkar Temboknya!

Selama proses pembongkaran mendapatkan pengawalan ketat dari petugas keamanan dan melibatkan pecalang juga.

Mengenai kelanjutan proses pembongkaran ini, manajemen GWK memberikan keterangan tertulis.

Berikut keterangan tertulis lengkap manajemen GWK Cultural Park Bali yang diterima sore ini juga : 

Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park Bali menegaskan komitmennya untuk memenuhi kesepakatan bersama Pemerintah Provinsi Bali dan Pemerintah Kabupaten Badung dalam membuka akses jalan bagi masyarakat. 

Baca juga: Pihak GWK Bali Janji Tidak Mengulangi, Warga Berharap Tembok Beton Dibongkar Semua

Sejak 1 Oktober, GWK telah memulai proses penggeseran tembok pembatas di sisi selatan kawasan, sebagai bentuk nyata dukungan terhadap kearifan lokal dan kebutuhan warga sekitar.

Manajemen GWK menjelaskan bahwa pekerjaan penggeseran ini dilakukan secara bertahap, mengingat adanya faktor teknis dan keselamatan yang harus diprioritaskan. 

Proses ini membutuhkan waktu agar dapat diselesaikan dengan baik, sehingga tidak hanya membuka akses tetapi juga menjaga keamanan dan kelestarian kawasan GWK sebagai destinasi budaya dan pariwisata internasional.

Manajemen GWK berkomitmen untuk menyelesaikan penggeseran tembok ini dan berharap proses yang berlangsung tidak mengurangi kenyamanan dan tidak mengganggu aktivitas warga sekitar.(*)

 

Berita lainnya di GWK Bali

 

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved