Seniman Bali

Lukisan Go Green Tapuparwa Dipamerkan di Event Internasional BGAAD - ISI Bali 

Karya monumental pelukis satu triliun tersebut, dipamerkan di tempat tersendiri didekat sebuah kaca agar mudah diresapi maknanya.

ISTIMEWA
Lukisan Go Green Taruparwa, besutan maestro Sam Sianata (Liem Sian An) dipamerkan di event Internasional Bali Global Axis of Art and Design (BGAAD), yang diseleenggaran tanggal 27 Oktober 2025 sampai 17 November 2025 di gedung Bencingah Nata Citta Art Space, Institut Seni Bali. 

TRIBUN-BALI.COM - Lukisan Go Green Taruparwa, besutan maestro Sam Sianata (Liem Sian An) dipamerkan di event Internasional Bali Global Axis of Art and Design (BGAAD), yang diseleenggaran tanggal 27 Oktober 2025 sampai 17 November 2025 di gedung Bencingah Nata Citta Art Space, Institut Seni Bali.

Karya monumental pelukis satu triliun tersebut, dipamerkan di tempat tersendiri didekat sebuah kaca agar mudah diresapi maknanya.

"ini pertama kali saya pamerkan di event Internasional," jelas Sam Sianata,"arsitek jiwa" yang melahirkan karya monumental Go Green Taruparwa.

Go Green Taruparwa sendiri, adalah sebuah karya agung yang terdiri dari 2 bagian yaitu Monumen Hayati yang terdiri dari 7 pohon yang ditanam oleh Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X beserta 7 tokoh agama.

Terletak di Banyumili Resto JL.Godean km 4,Kwarasan, Nogotirto, Gamping, Sleman, Yogyakarta dan monumen seni yang terdiri dari lukisan, lagu,dan Maskot Pohon Indah disebut Trinity Art Sam Sianata. 

Baca juga: Putu Fajar Arcana Gelar Pameran Chromatica di Jakarta, Healing Lewat Lukisan, Melukis Tanpa Kuas

Baca juga: Hujan Seharian, Sejumlah Titik di Buleleng Diterpa Dampak Bencana

Lukisan Go Green Taruparwa, besutan maestro Sam Sianata (Liem Sian An) dipamerkan di event Internasional Bali Global Axis of Art and Design (BGAAD), yang diseleenggaran tanggal 27 Oktober 2025 sampai 17 November 2025 di gedung Bencingah Nata Citta Art Space, Institut Seni Bali.
Lukisan Go Green Taruparwa, besutan maestro Sam Sianata (Liem Sian An) dipamerkan di event Internasional Bali Global Axis of Art and Design (BGAAD), yang diseleenggaran tanggal 27 Oktober 2025 sampai 17 November 2025 di gedung Bencingah Nata Citta Art Space, Institut Seni Bali. (ISTIMEWA)

"Ini sebuah semesta seni yang menyuarakan dua hal besar bagi dunia, yaitu semangat menanam pohon, dan semangat menggelorakan semangat persaudaraan Kita Semua Bersaudara,"jelas Sam. 

Sam Sianata berharap, dengan karya agung yang unik ini, menggabungkan tiga elemen seni menjadi satu visi dan misi dapat menginspirasi para seniman Indonesia berkarya dengan tema besar agar dapat dihargai dengan nilai yang besar pula.

Sam Sianata telah melahirkan isme baru, yang dinamai Trinity Art dan berharap agar dengan adanya aliran gabungan ini Indonesia dapat diposisikan sebagai pelopor seni di kancah internasional, bukan lagi pengekor.

Event Internasional ini dihadiri oleh seniman dan wakil beberapa universitas, dari berbagai negara yaitu Malaysia, Thailand, Jepang, Australia, Kazaktan, Belgia dan Amerika Serikat dibuka oleh Rektor ISI BALI Prof. Dr. Wayan"Koen" Adnyana S.sn,Msn. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved