Timnas Indonesia
Ini Kata Arthur Irawan Setelah Resmi Dipanggil Timnas Indonesia Asuhan Shin Tae-yong
Sosok pemain PSS Sleman Arthur Irawan yang biasa berposisi sebagai bek kanan mengaku bahagia bisa dipanggil Timnas Indonesia.
Sebab, cedera kerap membuat performa seorang pemain mengalami penurunan.
Bahkan, yang lebih parah, sang pemain bisa jadi harus pensiun dini lantaran tak kunjung pulih dari cedera yang membekapnya.
Ya, sudah banyak cerita pemain yang harus gantung sepatu di usia muda karena digerogoti persoalan cedera.
Namun, tidak sedikit pula pesepak bola yang mampu bangkit usai dihantam cedera parah, satu diantaranya yakni fullback PSS Sleman, Arthur Irawan.
Cedera cukup parah diterima Arthur saat memperkuat tim asal Belgia, Waasland-Beveren pada 2014 silam.
Cedera tersebut membuat Arthur menepi cukup lama dari lapangan hijau yakni sekira 8 bulan.
"Itu cedera pinggul. Mungkin itu salah saya sendiri dan ketika itu saya sangat naif. Jadi waktu sesi game tendon quadriceps saya putus tapi memang saat itu tinggal empat pertandingan sisa (di kompetisi)," cerita Arthur dilansir dari Tribunjogja.com dari kanal Youtube resmi klub.
"Ok, saya ingin main di empat pertandingan ini terus kan dapat libur panjang yang saya pikir bisa digunakan untuk pemulihan. Selama empat pertandingan ini, saya ambil suntikan cortisone, semacam suntikan yang ketika disuntikkan dan kemudian bermain, tidak akan terasa apa-apa. Tapi setelah bermainnya itu bukan menyembuhkan tapi lebih parah," lanjut Arthur.
Namun malang datang ketika waktu libur usai dan Arthur kembali ke klub untuk menjalani latihan pra musim.
Saat itu, ia merasa tidak ada lagi masalah dengan tendon quadriceps nya, melainkan keluhan yang ia rasakan justru di bagian pinggul kanan.
"Setelah itu saya lakukan pemeriksaan MRI (Magnetic resonance imaging), dan benar saja gara-gara suntikan cortisone itu menimbulkan tulang numbuh di bagian pinggul, dan itu kan harus dikikir bagian tulangnya. Untuk kikir tulang itu kan harus masuk ke otot, harus dibuanglah sebagian ototnya," ujar pesepak bola kelahiran Surabaya ini.
"Jadi itu pemulihan yang sangat lama buat saya dan buat saya sampai saat ini itu menjadi momen paling susah sepanjang karier saya, nggak main bola selama delapan bulan. Itu cuma secara fisik, di samping itu tentunya butuh pemulihan psikis juga biar bisa main seperti dulu," lanjut Arthur.
Tak mudah memang bagi Arthur untuk bangkit dan menemukan kembali performa terbaiknya sebagai pesepak bola.
Arthur pun kemudian memutuskan melanjutkan perjalanan kariernya di Indonesia pascapulih dari cedera.
Borneo FC, Persija Jakarta, Persebaya Surabaya, dan Badak Lampung FC pernah jadi labuhan kariernya, meski namanya meredup seiring tak banyaknya jam terbang yang didapat.