Israel
Komisi HAM PBB Sangat Prihatin Atas Bentrokan antara Israel dan Palestina di Masjid Al-Aqsa
Sejauh ini bentrokan tersebut menyebabkan 22 orang tewas dan puluhan orang lainnya mengalami luka-luka.
TRIBUN-BALI.COM, JENEWA - Komisi HAM Perserikatan Bangsa-Bangsa ( PBB) pada Selasa 11 Mei 2021 mengatakan sangat prihatin atas meningkatnya bentrokan antara Israel dan Palestina di Yerusalem timur.
Sejauh ini bentrokan tersebut menyebabkan 22 orang tewas dan puluhan orang lainnya mengalami luka-luka.
"Kami mengecam semua kekerasan dan segala hasutan untuk melakukan kekerasan dan perpecahan etnis serta provokasi," kata juru bicara Kantor HM PBB, Rupert Colville kepada wartawan di Jenewa.
Colville mengatakan, pasukan keamanan Israel harus memberikan kebebasan berekspresi, berserikat, dan berkumpul.
Baca juga: Israel Berbaik Hati Beri 5.000 Dosis Vaksin Covid-19 bagi Warga Palestina
Baca juga: Tragedi Mengerikan Melanda Israel, 45 Orang Tewas Terinjak-injak Saat Perayaan di Gunung Meron
"Tidak boleh ada tindakan terhadap mereka yang menggunakan haknya secara damai," ucap juru bicara Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk HAM tersebut.
Menurut dia, ketika penggunaan kekuatan diperlukan, itu harus sepenuhnya sesuai standar HAM internasional.
Colville menyatakan, kepala kantor HAM PBB Michelle Bachelet sangat prihatin tentang dampak kekerasan terhadap anak-anak. Anak-anak yang ditahan harus dibebaskan.
"Semuanya harus tenang," tambah Colville.
Pasukan Israel dan Hamas terlibat baku tembak pada Selasa 11 Mei 2021 yang menewaskan 22 warga Palestina di Gaza.
Bentrokan Palestina dan Israel yang terbaru ini dipicu oleh kerusuhan ketika Masjid Al Aqsa diserang pada Jumat terakhir bulan Ramadan.
Terburuk sejak 2017
Bentrok Israel dan Palestina di Yerusalem ini adalah yang terburuk sejak 2017.
Masjid Al Aqsa menjadi lokasi bentrok Israel dan Palestina terbaru sejak Sabtu 8 Mei 2021/
Dilaporkan, sudah dua malam Masjid Al Aqsa diserang, membuat lebih dari 200 orang Palestina terluka akibat tindakan polisi Israel.
The Independent pada Minggu 9 Mei 2021 memberitakan, aparat menindak massa dengan peluru karet, granat kejut, dan pemukulan.
Analis Sky News Mark Stone yang melaporkan langsung dari Yerusalem menerangkan, ada sejumlah alasan mengapa situasinya memburuk selama beberapa minggu terakhir.
Dalam artikel yang diunggah pada Senin 10 Mei 2021, dikatakan bahwa keputusan polisi Israel membarikade area tempat duduk di luar Gerbang Damaskus pada awal Ramadhan memicu ketegangan awal.
Ekspansi permukiman Israel di Tepi Barat Palestina juga terjadi pada tingkat yang belum pernah segencar ini sebelumnya.
Lalu ada masalah di Syekh Jarrah, kawasan Yerusalem timur di mana keluarga-keluarga Palestina bertarung di pengadilan untuk mempertahankan rumah mereka dari para pemukim Yahudi yang ingin merebutnya.
Keluarga Palestina mengklaim tanah tersebut secara historis adalah milik mereka, tetapi menurut orang Yahudi tanah itu dimiliki asosiasi agama mereka sejak sebelum 1948.
Undang-undang Israel tahun 1970 mengizinkan orang Yahudi mengklaim kembali tanah dan properti di Yerusalem, tetapi tidak ada hukum yang setara untuk orang Palestina yang tanahnya diambil orang Israel sejak pembentukan negara Israel pada 1948.
Israel merebut Yerusalem Timur dari Jordania pada 1967 dan mencaploknya sebagai milik mereka, tetapi sebagian besar komunitas internasional tidak mengakuinya.
Masalah dan ketegangan di Syekh Jarrah kemudian menjadi inti konflik terbaru.
Pada Senin 10 Mei 2021 adalah Hari Yerusalem, peringatan momen tahun 1967 ketika Israel mengambil alih kota itu.
Ratusan nasionalis Israel melakukan parade dengan bendera, melewati Yerusalem dan kawasan Muslim lainnya. Bagi mereka itu adalah pertunjukan patriotisme, tetapi bagi orang-orang Palestina itu adalah provokasi.
Kaum nasionalis Israel diberi akses ke Kuil Gunung (Temple Mount) yang satu kompleks dengan Masjid Al Aqsa, situs tersuci ketiga dalam Islam. Namun pada Senin pagi otoritas Israel membatalkan izin akses meski pawai Kota Tua akan terus berlanjut.
Selain di kompleks Masjid Al Aqsa Palestina, ketegangan juga menyebar ke Gaza di mana pasukan Hamas menembakkan roket-roket ke Israel selatan.
Berita lainnya terkait Israel dan Palestina
Artikel ini telah tayang di Kompas.com berjudulPBB Tanggapi Bentrok Israel dan Palestina di Masjid Al-Aqsa