Dulu Selalu Ramai Saat Libur Lebaran, Tirta Empul Kini Sepi dari Wisatawan 

Namun di hari libur Lebaran tahun ini, situasinya sepi, tidak ada kunjungan wisatawan domestik per Rabu 12 Mei 2021 dari pagi hingga pukul 11.20 Wita.

Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Eviera Paramita Sandi
Tribun Bali / I Wayan Eri Gunarta
Suasana objek wisata Tirta Empul, Tampaksiring, Gianyar, Bali, Rabu 12 Mei 2021 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Objek wisata pemandian suci Tirta Empul, Desa Manukayalet, Kecamatan Tampaksiring, Gianyar, Bali selama ini selalu menjadi kunjungan favorit wisatawan domestik.

Terlebih dalam menghabiskan hari libur nasional dan serangkaian hari raya Lebaran Idul Fitri, objek wisata ini dulu tak pernah sepi pengunjung. 

Hal itu dikarenakan fasilitas dalam menjelajahi kawasan ini sudah disediakan.

Seperti kamen dan selendang, sebagai tata krama seseorang memasuki kawasan suci sesuai keyakinan Hindu di Bali.

Namun di hari libur Lebaran tahun ini, situasinya sepi, tidak ada kunjungan wisatawan domestik per Rabu 12 Mei 2021 dari pagi hingga pukul 11.20 Wita.

"Sepi, kunjungan hampir bisa dikatakan, 0,001 persen," ujar seorang petugas loket.

Pantauan Tribun Bali, yang tampak di pemandian suci Tirta Empul hanya pemedek atau umat Hindu di Bali yang ingin menyucikan diri.

Namun mereka tidak masuk dalam daftar pengunjung, sebab tidak dikenakan tiket masuk.

"Pemedek saja. Biasanya kalau libur Lebaran banyak (wisatawan domestik)," ujarnya lagi.

Meskipun Tirta Empul saat ini sepi, namun tidak semua pemedek menyukai suasana seperti ini.

Banyak dari mereka yang merindukan momen mengantre bersama wisatawan di telaga suci saat membersihkan diri di pancuran.

"Kami merindukan momen-momen dimana untuk menyucikan diri di pancuran, kita harus mengantre berbaris seperti ular. Mesti kelihatan tidak menyenangkan mengantrai seperti itu, tapi tetap dirindukan," ujar Made Ari Kariana seorang warga asal Tegalalang.

Sepinya kunjungan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, juga sangat berdampak pada pedagang di Pasar Seni Tirta Empul, pasar di sepanjang jalur menuju parkiran.

Hampir sebagian besar kios-kios tutup. Beberapa pedagang yang buka, mengatakan, hanya dijadikan kegiatan pengisi waktu dan supaya dagangan tidak 'maong' atau berdebu.

Seperti yang dilakukan oleh Ni Made Darsi. Meskipun ia tahu saat ini akan tetap sepi pembeli, ia tetap membuka kiosnya sebagai pengisi waktu.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved