Banyak yang Heran Dengan Orang Terjebak di Lift Pasar Seni Sukawati Padahal Tak Ada Kerusakan
Pantauan Tribun Bali di baseman Pasar Seni Sukawati, Kamis 13 Mei 2021, yang memanfaatkan lift tersebut relatif banyak.
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Eviera Paramita Sandi
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Pasca terkurungnya dua orang warga asal Kabupaten Bangli, Bali di lift Pasar Seni Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali, di sana tetap tidak ada petugas yang menjaga sebagai pemandu saat orang yang awam dengan lift.
Banyak yang heran dengan kejadian orang terjebak di dalam lift beberapa waktu lalu.
Sebab di dalam lift tersebut, telah berisi petunjuk yang jelas terkait pemanfaatannya.
Petunjuk yang dimaksud tersebut tertempel di setiap tombol.
Mulai dari yang mana tombol membuka atau menutup lift, tombol lantai tujuan dan sebagainya.
Pantauan Tribun Bali di baseman Pasar Seni Sukawati, Kamis 13 Mei 2021, yang memanfaatkan lift tersebut relatif banyak.
Mulai dari pedagang dan pengunjung.
Mereka mengaku tidak takut menggunakan fasilitas tersebut. Sebab di dalamnya sudah berisi petunjuk.
Dimana petunjuk tersebut memang sudah ada sejak pertama kali lift tersebut ada.
"Memang sudah dari dulu ada petunjuk berupa tulisan. Saya juga heran kenapa dulu sampai ada yang tidak bisa keluar," ujar seorang pedagang sambil berlalu.
Seorang tukang parkir yang berjaga di depan lift Pasar Seni Sukawati, Wayan Sueca juga mengatakan hal serupa.
Namun pihaknya masih meyakini bahwa masalah tersebut tidak ada pada lift, melainkan ketidak pahaman yang bersangkutan.
"Sampai sekarang banyak yang pakai lift ini, nomal-normal saja. Di dalamnya sudah isi banyak petunjuk, tinggal pencet saja itu," ujarnya.
Kejadian unik sempat menggemparkan Pasar Seni Sukawati, Gianyar, Bali, Jumat 7 Mei 2021 sore.
Dimana dua orang pengunjung pasar asal Bangli terjebak di dalam lift sampai menangis dan teriak minta tolong.
Padahal, lift tersebut berfungsi normal.
Diduga terkurungnya dua orang tersebut, dikarenakan mereka tidak memanfaatkan fasilitas tersebut.
Petugas jaga Pasar Seni Sukawati, I Nyoman Catri membenarkan peristiwa tersebut.
Kata dia, kejadian tersebut terjadi di bangunan pasar seni blok B tepatnya di lantai bawah atau basement tempat parkir.
"Kejadiannya di basement, ada dua orang dari Bangli," ujarnya.
Diduga karena tidak bisa mengoperasikan fasilitas lift tersebut, mereka hanya berada di tengah lift, tanpa memencet tombol ke lantai tujuan.
Dan, kebetulan saat itu tidak ada orang lain yang menggunakan lift tersebut, sontak merekapun hanya terkurung di dalam lift basemen.
"Saya dimintai tolong sama pedagang, kebetulan jam itu ada pergantian shift jaga. Ketika di lokasi lift, saya dengar ada orang menangis dan minta tolong dari dalam," ujarnya.
Entah apa yang terjadi, Catri juga saat itu melihat sebuah sandal mengganjal pintu lift.
Dimana sandal tersebut milik salah satu orang yang terjebak tersebut. Sandal itu digunakan supaya lift tidak tertutup rapat.
"Saya ambil kunci buka dari luar secara manual, akhirnya dua orang itu cewek cowok bisa keluar," ungkapnya.
Setelah adanya orang terjebak di dalam lift itu, pihaknya kemudian mengecek kembali kondisi lift ternyata masih normal.
"Saya tidak tahu apakah mereka salah pencet atau memang benar macet, masalah mesin saya tidak tahu. Tapi saat saya coba lagi lift-nya berfungsi normal," ujarnya.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Gianyar IGN Dibya Presasta mengatakan, pihaknya juga menerima laporan tersebut. Namun saat pihaknya tiba di TKP, situasinya sudah normal.
Dan, lift tersebut pun berfungsi normal.
"Itu bukan karena liftnya yang rusak, tapi karena yang bersangkutan tidak bisa menggunakan," ujarnya. (*)