Israel
Hamas Sudah Luncurkan 3.100 Roket ke Israel Sejak 10 Mei, Korban Tewas Bertambah
Api menerangi langit Jalur Gaza saat ledakan besar mengguncang kota itu, memicu pemadaman listrik dan merusak ratusan bangunan.
TRIBUN-BALI.COM, GAZA - Sejak 10 Mei 2021 Hamas telah menembakkan 3.100 roket ke wilayah Israel.
Serangan Hamas dibalas militer Israel lewat serangan udara yang membombardir Jalur Gaza. Sampai Senin 17 Mei 2021, lebih dari 200 orang tewas, sebagian besar warga Palestina.
Menurut pantauan jurnalis AFP, Sebelum fajar hari ini, dalam waktu hanya beberapa menit, puluhan serangan Israel membombardir daerah yang dikontrol Hamas itu.
Api menerangi langit Jalur Gaza saat ledakan besar mengguncang kota itu, memicu pemadaman listrik dan merusak ratusan bangunan.
Baca juga: China, Tunisia dan Norwegia Minta Israel dan Hamas Segera Hentikan Serangan
Baca juga: Israel dan Palestina Masih Saling Menyerang hingga Pekan Kedua, Korban Berjatuhan
Saling serang antara Israel dan Palestina sudah berlangsung sepekan. Sedikitnya 3.100 roket telah ditembakkan oleh Hamas. Ini merupakan aksi baku tembak paling sengit antara Hamas dengan Israel dalam beberapa tahun terakhir.
Warga Gaza Barat, Mad Abed Rabbo (39) melukiskan kengerian dan ketakutan atas intensitas serangan itu. "Tidak pernah ada serangan sebesar ini," katanya merujuk pada serangan hari ini.
Warga Gaza lainnya, Mani Qazaat, mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu harus menyadari bahwa mereka adalah warga sipil bukan tentara.
Militer Israel mengatakan, mereka menyerang rumah sembilan komandan Hamas berpangkat tinggi, tanpa memberikan rincian korban.
Pengeboman itu juga termasuk serangan putaran ketiga terhadap jaringan kereta bawah tanah Hamas.

Sebanyak 54 jet tempur Israel membombardir terowongan sepanjang 15 km yang sebelumnya diakui oleh militer berjalan sebagian melewati wilayah sipil.
Israel mengatakan, 10 orang warganya termasuk 1 orang anak tewas dan 294 luka-luka akibat roket yang ditembakkan milisi Hamas dari Jalur Gaza.
PM Benjamin Netanyahu dalam pidato yang disiarkan televisi pada Minggu 16 Mei 2021 mengatakan, "Upaya Israel melawan organisasi teroris terus berlanjut dengan kekuatan penuh, dan akan butuh waktu untuk menyelesaikannya."
Pemimpin de Facto Hamas
Serangan udara Israel juga menghantam rumah Yahya Sinwar, kepala pemimpin de facto Hamas di Gaza yang juga kepala sayap politik kelompok itu.
Namun tidak dikatakan apakah Yahya Sinwar tewas dalam serangan Israel ke Palestina itu.
"Di antara target yang diserang adalah kediaman Yahya Sinwar, Kepala Biro Politik Hamas di Gaza, serta saudara laki-lakinya, Muhammad Sinwar, Kepala Logistik dan Tenaga Kerja Hamas," kata tentara Israel di video yang dikutip AFP.
Video itu memperlihatkan gumpalan asap dan kerusakan parah. "Kedua kediaman itu berfungsi sebagai infrastruktur militer untuk organisasi teror Hamas."
Para saksi membenarkan kepada AFP bahwa rumah Sinwar telah diserang. Yahya Sinwar yang merupakan mantan komandan cabang militer Hamas, lebih dari 20 tahun mendekam di penjara Israel sebelum dibebaskan pada 2011 sebagai bagian dari pertukaran tahanan.
Ia pertama kali terpilih sebagai kepala sayap politik Hamas di Gaza pada tahun 2017, lalu terpilih lagi pada Maret 2021 lalu.
Jabatan itu membuatnya menjadi pemimpin de facto Hamas di Gaza, sedangkan ketua umum Hamas tetap Ismail Haniyeh yang berbasis di Qatar.
Militer Israel melanjutkan, serangan mereka juga menargetkan sistem terowongan Hamas.
Pada Minggu 16 Mei 2021 pukul 07.00 waktu setempat, tentara Israel mengatakan a milisi Palestina di Gaza telah menembakkan sekitar 2.900 roket ke arah Israel. Jumlah itu bertambah menjadi 3.100 pada Senin ini.
Militer Israel juga mengatakan, 450 roket jatuh di dalam wilayah Gaza, sedangkan sistem pertahanan udara Israel, Iron Dome menghalau sekitar 1.150 roket.
Berita lainnya terkait konflik Israel-Palestina
Artikel ini telah tayang di Kompas.com berjudul Palestina Terkini: Israel Bombardir Jalur Gaza, 200 Orang Tewas Seminggu