Israel
China, Tunisia dan Norwegia Minta Israel dan Hamas Segera Hentikan Serangan
Mona Juul juga meminta penghentian adanya provokasi, hasutan, penghancuran, dan rencana penggusuran di Sheikh Jarrah di Yerusalem timur.
TRIBUN-BALI.COM - Anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), China, Norwegia, dan Tunisia meminta Israel dan Hamas segera menghentikan aksi saling serang yang berlangsung sejak 10 Mei 2021.
Sikap ketiga tiga negara tersebut disampaikan di markas PBB New York, Senin 17 Mei 2021.
Dikutip dari tayangan Kompas Tv, Senin 17 Mei 2021, perwakilan tetap dari Negara Norwegia untuk PBB, Mona Juul meminta baik Israel dan Hamas segera menghentikan segala tindak kekerasan yang terjadi akibat konflik tersebut.
Mona Juul juga meminta penghentian adanya provokasi, hasutan, penghancuran, dan rencana penggusuran di Sheikh Jarrah, lingkungan kecil di Yerusalem timur.
Baca juga: Israel dan Palestina Masih Saling Menyerang hingga Pekan Kedua, Korban Berjatuhan
Baca juga: SISI LAIN: Bung Karno Pernah Mati-matian Bela Palestina & Boikot Israel dalam Asian Games 1962
"Kami menuntut penghentian segera semua tindakan kekerasan, provokasi, hasutan, penghancuran, dan rencana penggusuran."
"Kami mendesak kedua belah pihak untuk segera menurunkan ketegangan dan mengakhiri kekerasan," kata Mona Juul.
Perwakilan Norwegia tersebut juga menyatakan siap mendukung untuk membahas solusi sesuai dengan resolusi PBB dan hukum internasional.
Mereka juga mengupayakan intensifikasi dan percepatan upaya diplomatik demi segera mengakhiri konflik ini.
"Terakhir kami menegaskan dukungan kami untuk solusi dua negara yang dinegosiasikan sesuai dengan resolusi PBB yang relevan dan hukum internasional."
"Dan mendesak untuk intensifikasi dan percepatan upaya diplomatik dan dukungan terhadap tujuan ini," kata Mona Juul.
Perwakilan tetap China untuk PBB, Zhang Jun menyatakan akan berusaha mewujudkan penyelesaian dari konflik yang terjadi antar Palestina dengan Israel.
"Tugas yang sangat mendesak saat ini adalah gencatan senjata dan menghentikan kekerasan."
"Yang sama pentingnya adalah secara adil mewujudkan penyelesaian atas pertanyaan Palestina tentang solusi dua negara," kata Zhang Jun.
Perwakilan tetap Tunisia untuk PBB, Tarek Ladeb juga ambil sikap atas konflik kedua negara ini.