Berita Denpasar
Mengejutkan, Ular Kopi Muncul di Kebo Iwa Denpasar
Kemunculan seekor ular sepanjang sekira 30 centimeter sempat mengejutkan warga yang beraktivitas di sekitar tempat isi ulang air mineral
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Aloisius H Manggol
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kemunculan seekor ular sepanjang sekira 30 centimeter sempat mengejutkan warga yang beraktivitas di sekitar tempat isi ulang air mineral, di Jalan Kebo Iwa Utara, Denpasar, Bali, pada Rabu 19 Mei 2021.
Warga yang tidak mengetahui jenis ular tersebut tak ingin gegabah dalam mengevakuasi ular.
Akhirnya warga memilih menghubungi petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Denpasar.
Baca juga: Ular Piton 2,5 Meter Nongkrong di Depan Pagar Rumah Warga di Denpasar
Petugas BPBD pun atensi ke lokasi, ternyata didapati ular tersebut berjenis Ular Sawo Kopi atau Ular Babi.
Sebagaimana disampaikan Sekretaris BPBD Denpasar, Ardy Ganggas kepada Tribun Bali.
"Evakuasi ular kopi kecil sepanjang 30 centimeter, setelah ditangkap dilepas liarkan oleh rekan rekan ke habitat yang aman," kata Ardy.
Baca juga: Ismaya Kaget Dengar Suara Mendesis di Bawah Ranjang, Ternyata ada Ular Kobra Sepanjang 1,5 Meter
Ardy menerangkan, ular jenis Sawo Kopi tergolong ular yang tidak berbahaya dan tidak berbisa.
Ular jenis ini umumnya mencari mangsa berupa tikus sebagai makanannya.
Dan memang Bali menjadi salah satu tempat penyebarannya.
"Ularnya tidak berbisa, aman, ular jenis ini resiko rendah," ujar dia.
Mengutip laman Wikipedia, Habitat utama ular babi adalah hutan dataran rendah, pinggiran hutan, hingga lahan pertanian.
Ular ini juga sering dijumpai berkeliaran di sekitar pemukiman manusia.
Ular babi hidup dan berkelana di tanah, walaupun mampu memanjat pohon.
Ular ini lebih jinak daripada kerabatnya, ular sapi yang mudah marah ketika diganggu.
Akan tetapi, ular ini juga tidak takut untuk menyerang ketika diganggu.
Seperti jenis ular tikus lainnya, ular ini memangsa tikus sebagai makanan utamanya.
Selain tikus, ular ini juga memangsa kadal dan katak/kodok.
Ular ini tidak berbisa, sehingga membunuh mangsanya dengan cara membelit, seperti yang dilakukan oleh ular boa dan sanca. (*)