KKB Papua
KKB Papua yang Menjadi Otak Penyerangan Prajurit TNI Tengah Diburu, Densus 88 Belum Diturunkan
Otak pembacokan dan perampasan senjata api 2 prajurit TNI di Distrik Dekai, Yahukimo, Papua pada Selasa (18/5/2021) lalu juga tengah dikejar.
TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Hingga saat ini aparat gabungan TNI dan Polri masih memburu Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.
Kini kelompok yang menjadi otak pembacokan dan perampasan senjata api 2 prajurit TNI di Distrik Dekai, Yahukimo, Papua pada Selasa (18/5/2021) lalu juga tengah dikejar.
Kedua prajurit TNI yang gugur itu dipastikan diserang oleh KKB Papua.
Demikian disampaikan Kabag Penum Divisi Humas Polri Komisaris Besar Polisi Ahmad Ramadhan.
"Tentunya, TNI dan Polri masih melakukan pengejaran terhadap pelaku pembacokan tersebut yang dilakukan diduga oleh kelompok KKB atau kelompok OPM," ujar Ahmad di Mabes Polri, Jakarta, Rabu 19 Mei 2021.
Dinyatakan oleh Ahmad ada 20 orang anggota KKB Papua yang terlibat penyerangan tersebut.
Saat itu, kedua prajurit TNI yang gugur tengah menjaga pembangunan bandara di distrik Dekai, Yahukimo.
"Diduga pelakunya adalah kurang lebih 20 orang dan saat ini TNI-Polri masih melakukan pengejaran," jelas dia.
Ia menyampaikan pihaknya telah memetakan lokasi yang diduga menjadi persembunyian para pelaku.
Termasuk, pimpinan kelompok yang diduga melakukan penyerangan tersebut.
"Pemetaan itu telah dilakukan, seperti kami sampaikan beberapa kelompok sudah dipetakan oleh kita baik oleh TNI dan Polri. Kita masih terus melakukan pengejaran terhadap para pelakunya," pungkasnya.
Diserang
Sebagai informasi, dua prajurit TNI yang mengalami penyerangan KKB Papua adalah Prada AYA dan Praka A.
Prada AYA dinyatakan meninggal dunia di lokasi.
Sementara itu, Praka A sempat dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi kritis.
Namun, nyawa Praka A juga tidak bisa diselamatkan usai mendapatkan perawatan medis di rumah sakit.