Tips dan Trik
Lima Cara Menghindari Kebocoran Data Pribadi Anda
Walau demikian, kemudahan ini bukan tanpa risiko. Berkaca pada sejumlah peristiwa, kebocoran data pengguna selalu mungkin terjadi.
TRIBUN-BALI.COM - Kemajuan teknologi perlahan yang sangat pesat dewasa ini mengubah gaya hidup masyarakat termasuk dalam hal bertransaksi atau belanja.
Walau demikian, kemudahan ini bukan tanpa risiko. Berkaca pada sejumlah peristiwa, kebocoran data pengguna selalu mungkin terjadi.
Pengamat IT yang juga Chief Digital Forensic Indonesia Ruby Alamsyah menjelaskan, kebocoran data bisa terjadi karena dua kemungkinan, dari pihak aplikasi dan pengguna. Oleh karena itu, inisiatif mengamankan akun semestinya datang dari dua pihak.
Baca juga: Kebocoran Data BPJS Kesehatan Masih Misteri, Kominfo Segera Panggil Direksi BPJS
Baca juga: Telkomsel Lapor Ke Bareskrim Terkait Dugaan Kebocoran Data Pelanggan, Ini Imbauan Menkominfo
Selain pihak aplikasi, pengguna berkewajiban mengamankan data dan akunnya.
"Ini seperti Anda punya rumah mewah. Anda mengamankannya dengan kamera pengawas canggih dan gembok berlapis. Namun lupa mengamankan pintu belakang, ya sama saja rumah Anda tetap bisa dibobol, kan?," ujarnya melalui keterangan tertulis dikutip dari Kompas.com, Rabu 12 Mei 2021.
Ruby berbagi lima langkah sederhana untuk mengamankan akun dan data ketika memanfaatkan aplikasi.
Pertama, pelajari aplikasi yang akan diunduh menerapkan autentikasi jenis apa.
Hanya pakai nama pengguna dan kata sandi atau dibekali sistem pengamanan tambahan yang membuat akun, sandi, hingga nomor ponsel tersimpan dengan aman.
Kedua, gunakan kata sandi yang tidak mudah dilacak dan ubah secara berkala tapi jangan terlalu sering untuk menghindari lupa.
Ketiga, jangan gunakan kata sandi yang sama untuk beragam akun aplikasi dan surel. Karena jika satu dibobol, maka akun yang lain bisa disusupi.
"Keempat, perbarui sistem operasi aplikasi gadget dan PC Anda secara berkala termasuk antivirus untuk meningkatkan sistem keamanan," kata Ruby.
Kelima, jangan mengunduh aplikasi tidak resmi dan tak jelas manfaatnya. Apalagi mengunduh dari toko aplikasi yang tidak resmi. Sejauh ini, unduhan resmi bisa diakses di Play Store dan IOS.
Kebocoran data pengguna aplikasi beberapa kali menghebohkan masyarakat Tanah Air.
Teranyar pada April 2021, ketika sebuah akun Twitter membuat utas di lini masa dan mengunggah bukti transaksi sewa hotel di Traveloka.
Ini terkait penangkapan eks petinggi FPI Munarman oleh aparat beberapa hari sebelumnya. Unggahan foto bukti transaksi ini ditanggapi beragam oleh warganet.