Berita Jembrana

Enam Warga Banjar Sawe Jembrana Terkena Gigitan Anjing Positif Rabies

Enam warga Banjar Sawe, Desa Batuagung, Kecamatan Jembrana, Bali, menjadi korban gigitan anjing rabies.

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Istimewa
Vaksinasi rabies oleh petugas Keswan Kesmavet di sekitaran Banjar Sawe Desa Batuagung Kecamatan Jembrana, Rabu 2 Juni 2021 - Enam Warga Banjar Sawe Jembrana Terkenan Gigitan Anjing Positif Rabies 

TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Enam warga Banjar Sawe, Desa Batuagung, Kecamatan Jembrana, Bali, menjadi korban gigitan anjing rabies.

Enam orang itu kini sudah mendapat VAR pertama di Puskesmas Jembrana.

Enam orang ini terkena gigitan anjing berusia lima bulan, yang dilepasliarkan.

Dugaannya, anjing terkena gigitan dari anjing liar di sekitaran Banjar Sawe.

Baca juga: Tak Hanya Vaksin Tapi Juga Pengobatan HPR, Warga Jembrana Suwirka: Saya Takut dengan Rabies

Kepala Bidang Keswan Kesmavet Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Jembrana, drh I Wayan Widarsa mengatakan, saat ini kasus rabies bertambah lagi pada 2021 di Jembrana.

Kasus kali ini pihaknya langsung menggelar vaksinasi emergency dan selektif eliminasi.

Kasus sendiri terjadi dalam rentang waktu mulai 22 Mei 2021 hingga 27 Mei 2021 lalu.

Yang menimpa enam warga baik pemilik dan tetangga dari pemilik.

“Bisa kami sampaikan kali ini ada kasus gigitan anjing rabies yang terjadi di Banjar Sawe Desa Batuagung. Di mana terjadi gigitan terhadap lebih dari dua orang. Mulai terjadi tanggal 22 Mei hingga 27 Mei. Korban sendiri rumahnya berdekatan,” ucapnya, Rabu 2 Juni 2021.

Widarsa menjelaskan, bahwa anjing sendiri tidak diketahui terkena gigitan dari anjing mana.

Namun dipastikan, anjing tidak pernah mendapat vaksinasi rabies.

Kemudian, anjing berusia lima bulan jenis kelamin jantan itu dilepasliarkan oleh pemiliknya.

Dugaannya, anjing sempat kontak dengan anjing liar.

Baca juga: Dua Warga Kena Gigit HPR, Keswan Kesmavet Gelar Vaksinasi Rabies Massal di Jembrana Bali

Akhirnya pada 22 hingga 27 Mei 2021 lalu, menggigit enam orang mulai anak-anak berusia 3 tahun hingga orang tua berusia 55 tahun.

Kemudian, anjing ditemukan pada 27 Mei 2021 sore, lemas dan mati.

“Dari kejadian matinya anjing kemudian petugas mengambil sampel otak anjing untuk dibawa ke Balai Veteriner Denpasar, dan pada 31 Mei 2021 didapati hasil positif. 31 malam petugas medik vet langsung membawa ke rumah sakit untuk memberikan var pertama kepada para korban,” paparnya.

Kumpulan Artikel Bali

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved