Berita Gianyar

Minat Warga Gianyar Kerja di Jepang Rendah, Artawa: Padahal Hasilkan Rp 22 Juta Per Bulan

Penghasilan magang di negeri sakura tersebut relatif menjanjikan, yakni sekitar Rp 22 juta per bulan.

Tribun Bali/I Wayan Eri Gunarta
Nyoman Artawa Putra - Minat Warga Gianyar Kerja di Jepang Rendah, Artawa: Padahal Hasilkan Rp 22 Juta Per Bulan 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Meskipun jumlah pekerja luar negeri asal Gianyar, Bali, selama ini relatif banyak.

Namun mereka yang memilih negara tujuan Jepang relatif minim.

Hal tersebut dikarenakan keterbatasan bahasa.

Padahal, penghasilan magang di negeri sakura tersebut relatif menjanjikan, yakni sekitar Rp 22 juta per bulan.

Baca juga: Setelah Dites PCR, 200 TKI dari Malaysia yang Baru Datang di Riau Positif Covid-19

Hal tersebut diungkapkan Lembaga Latihan Kerja (LPK) Mentari Asa Bali, sebagai agen penyalur pekerja magang khusus Jepang, yang bermarkas di Kabupaten Gianyar, Bali.

Pimpinan LPK Mentari Asa Bali, Nyoman Artawa Putra, Rabu 2 Juni 2021 mengatakan, jumlah masyarakat Gianyar yang mengadu nasib di Jepang sangat rendah.

Berbeda dengan pemuda dari kabupaten lain.

Hal ini dibuktikan dari jumlah peserta pelatihan di LPK Mentari Asa Bali.

Mantan anggota DPRD Gianyar ini mengungkapkan, dari 28 orang tenaga kerja yang dikirimnya ke Jepang, jumlah warga Gianyar hanya 10 orang.

Artawa pun mengaku heran.

Sebab, di tengah krisis pekerjaan seperti sekarang ini, magang di Jepang relatif menjanjikan.

Sebab rata-rata peserta magang bisa menghasilkan 175 ribu yen atau sekitar Rp 22 juta per bulan.

Selain itu, Jepang juga seharusnya bukan negara asing bagi warga Gianyar, mengingat selama situasi normal, banyak warga Jepang berlibur di Bali, dan tak sedikit juga warga Jepang yang berbaur dengan warga lokal untuk mempelajari seni budaya Bali.

"Pemuda asal Gianyar nampaknya sedikit yang berminat magang kerja ke Jepang, padahal saat magang rata-rata mendapat uang saku sampai 175.000 yen," ujarnya saat ditemui di Sekretariat DPRD Gianyar.

Terkait tenaga kerja yang disalurkan pihaknya ke Jepang, Artawa mengatakan jenisnya adalah tenaga pelayanan dan perawatan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved