Tiga Kader Militan Golkar Bali Pilih Mengundurkan Diri Ikuti Jejak Muntra, Begini Kata Sugawa Korry

Kata dia, dengan tidak adanya Muntra di posisi Bakumham, ia justru merasa tidak bisa mengambangkan potensi dan karirnya.

“Bagi saya Pak Muntra ini yang bisa mengembangkan potensi saya, kalau beliau tidak ada, ya buat apa,” akunya.

Sementara Ketua DPD I Golkar Bali, Nyoman Sugawa Korry mengatakan terjadi suatu keanehan, sebab melihat Kader I Made Mastra Arjawa setelah sekian lama,Kader tersebut baru muncul bahkan kedatangannya membawa surat.

Begitu juga dengan Kader Egy Saputra, menurut Sugawa kader tersebut merupakan kader baru yang dilantik, keluar dengan alasan Muntra menjadikan panutan.

Artinya, sejak Muntra tidak pernah hadir Made Mastra pun juga tidak hadir, dan pihaknya juga pernah menghubungi tetapi beliau (Muntra, red) tidak pernah hadir

Selain itu selama dirinya terpilih menjadi Ketua DPD I Golkar Bali dirinya telah melakukan rekonsiliasi kepada kawan-kawan yang terpecah yang tujuannya untuk mempersatukan kembali kader militannya.

"Jadi tidak ada istilah Golkar menzalimi kader, saya bergerak sudah sesuai mekanisme partai, apalagi Pilkada Badung saya sudah mengkondisikan dan saya sudah bahas untuk proses pencalonan sampai DPP, tetapi waktu itu H-1 sebelum pengumuman saya ditelepon dan dibilang rekomendasi telah dikeluarkan untuk mendukung Giri Asa.

Jadi Demi Tuhan saya tidak bermain, dan keluarnya rekomendasi itu kan dari DPP, dan DPP berhak menambahkan suatu calon, jadi dimananya saya menzalimi beliau," jelasnya.

Lanjut Sugawa Korry, pada dasarnya, pihaknya sudah memberikan kader ruang yang cukup, dan di hari Sabtu nanti pihaknya akan mengadakan rapat kerja dan pengurus juga akan mengusulkan ke DPP tentang pergantian kader.

"Sabtu ini kita akan adakan rapat kerja," pungkasnya. (*)

Artikel lainnya di Berita Politik