Berita Denpasar
500 Tukik Dilepas di Pantai Sindhu Sanur, Sekaligus Sosialisasi Work From Bali
Rabu, 9 Juni 2021, Balai Konservasi Sumber Daya Alam Bali menggelar pelepasliaran tukik di Pantai Sindhu, Sanur.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Noviana Windri
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Rabu, 9 Juni 2021, Balai Konservasi Sumber Daya Alam Bali menggelar pelepasliaran tukik di Pantai Sindhu, Sanur.
Sebanyak 500 tukik jenis lekang dilepasliarkan di lokasi ini.
Kepala TU BKSDA Bali, Prawona Meruanto mengatakan tukik yang dilepaskan berasal dari 4 kelompok yang ada di Bali.
"Komunitas ini menyelamatkan telur penyu di sepanjang pantai dan menetaskan hingga menjadi tukik," katanya.
Ia berharap 500 tukik yang dilepasliarkan ini bisa bertahan sehingga bisa bertahan hidup.
• Lucinta Luna Minta Maaf, BKSDA Bali Selidiki, Izin Dolphin Lodge Dicabut April 2020
• Begini Tanggapan BKSDA Bali Terkait Viralnya Video Lucinta Luna Berenang Dengan Lumba-Lumba di Bali
• BKSDA Bali Ambil Sampel Organ Bangkai Paus yang Terdampar di Pantai Batu Belig
Di Bali, menurutnya ada tiga jenis penyu yang hidup di perairan Bali.
Ketiganya yakni penyu hijau, penyu sisik, dan penyu lekang.
"Untuk lekang ini populasinya hampir ada di seluruh Bali, dari Bali barat sampai timur," katanya.
Sementara itu Tenaga Ahli Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Afni mengatakan pelepasliaran ini merupakan rangkaian dari Hari Lingkungan Hidup.
"Prinsif dari KLHK, konservasi tak bisa dilakukan oleh satu pihak, namun melibatkan masyarakat untuk ikut melestarikan lingkungan terutama penyu," katanya.
Selain untuk kelestarian satwa, kegiatan ini juga untuk mengabarkan work from Bali bisa dilakukan.
"Kita menunjukkan dan mengabarkan bahwa work from Bali bisa digelar dengan menerapkan protokol kesehatan, sehingga bisa bersama melakukan pemulihan ekonomi sekaligus lingkungan," katanya. (*)