Berita Badung
BKSDA Bali Ambil Sampel Organ Bangkai Paus yang Terdampar di Pantai Batu Belig
"Tim dari Balai KSDA Bali meluncur ke lokasi, setelah diidentifikasi bangkai paus tersebut berjenis Paus Bryde atau paus edeni (Balaenoptera brydei)
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Wema Satya Dinata
Laporan Wartawan Tribun Bali, Zaenal Nur Arifin
TRIBUN BALI.COM, MANGUPURA - Pada hari ini Kamis, 21 Januari 2021 sekitar pukul 08.00 WITA nelayan di Pantai Batu Belig, melihat ada seekor Paus telah mati dan mengambang di laut.
Dan hal ini dilaporkan ke Kepala Lingkungan Batu Belig, Kelurahan Kerobokan Kelod, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung.
Kemudian sekitar pukul 10.00 WITA bangkai paus tersebut terdampar di Pantai Batu Belig, Kelurahan Kerobokan Kelod, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung.
"Tim dari Balai KSDA Bali meluncur ke lokasi, setelah diidentifikasi bangkai paus tersebut berjenis Paus Bryde atau paus edeni (Balaenoptera brydei) dengan ukuran panjang 13,8 m, lingkar badan 4 m," ujar Kepala BKSDA Bali, R. Agus Budi Santosa.
Baca juga: Tercatat Dari Tahun 1973 Sudah Ada 4 Paus Yang Terdampar di Seputaran Pantai Batu Belig Bali
Dan untuk mengetahui penyebab kematian paus ini telah dilakukan pengambilan sampel badan dan organ yang dilakukan oleh Tim Dokter Hewan dan selanjutnya di bawa ke laboratorium untuk observasi lebih lanjut.
Untuk bangkai paus yang ada di pantai pihak aparat Desa setampat berkoordinasi dengan Camat Kuta Utara dan Pemkab Badung dengan mendatangkan tiga buah alat berat untuk mengubur bangkai paus tersebut.
Lokasi penguburan paus tersebut berada di Pantai Pantai Batu Belig, Kelurahan Kerobokan Kelod, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung.
Sudah Ada 4 Paus yang Terdampar
Seperti diberitakan, kejadian paus terdampar ternyata tidak kali pertamanya terjadi di wilayah pantai Batu Belig.
Bahkan tercatat sudah ada sebanyak 4 kali paus terdampar di areal pantai tersebut.
Paus terdampar diprediksi karena adanya angin barat yang menyebabkan paus terus terombang ambing hingga menepi di Pantai Batu Belig.
Kendati demikian, setiap adanya paus terdampar pasti langsung diatensi dan dievakuasi, lantaran baunya sangat menyengat.
"Seingat kami dari tahun 1973 sudah 4 kali ada penomena paus terdampar di pantai Batu Belig," ujar Lurah Kerobokan Kelod, I Made Wistawan Kamis, 21 Januari 2021.
Pihaknya mengatakan, kemungkinan air laut mengarah ke pantai yang ada di Badung, sehingga paus tersebut terdampar.