Berita Banyuwangi
Tim Kemenkeu Apresiasi Berbagai Program Pemulihan Ekonomi Banyuwangi di Masa Pandemi
Kunjungan kerja tersebut dipimpin Inspektur V Inspektorat Jenderal Kemenkeu RI, Raden Patrick Wahyudwisaksono.
“Ketiga, reformasi struktural. Salah satunya, daerah termasuk Banyuwangi harus bisa memberikan kemudahan usaha sehingga bisa menarik investor. Dengan hadirnya investor ke daerah otomatis lapangan kerja akan semakin terbuka lebar,” ujar Patrick.
Dia lalu mengapresiasi berbagai program penanganan covid dan pemulihan ekonomi yang telah dilakukan Pemkab Banyuwangi.
“Program yg dijalankan bupati sudah selaras. Tidak semua kabupaten/kota punya program yang seperti beliau. Jadi apa yang dideliver pak presiden dan kemenkeu, kemudian diintegrasikan dengan PAD dan sumber-sumber pendapatan lainnya, sudah mempunya keselarasan,” menurut dia.
Sementara itu, Ipuk menjelaskan bahwa program prioritas di masa kepemimpinannya saat ini fokus pada pemulihan ekonomi warga.
Ipuk membeber berbagai program pemulihan ekonomi yang digeber Pemkab Banyuwangi.
Di antaranya, program Warung Naik Kelas (Wenak) yang memberikan bantuan alat produktif kepada pemilik warung kecil, membentuk Teman Usaha Rakyat yang bertugas mendampingi peningkatan kelas UMKM, hingga menggeber Jagoan Tani.
Sebuah kompetisi yang bertujuan untuk mendorong anak muda mau terjun ke bisnis di sektor pertanian.
“Tak hanya itu, kami juga memfasilitasi pengurusan PIRT, layanan jemput bola perizinan usaha mikro melalui Online Single Submission (OSS), hingga pengurusan BPOM bagi UMKM. Ini kami lakukan agar UMKM bisa bertahan dan bergerak kembali di tengah masa sulit ini,” kata Ipuk.
Pemkab juga mewajibkan proyek padat karya. Dimana setiap pembangunan yang dilakukan pemkab wajib menyerap minimal 50 persen tenaga kerja dari wilayah setempat.
Baca juga: Jemput Bola Vaksinasi sampai Adminduk, Bupati Banyuwangi Camping di Perkebunan
“Misalnya saat ada proyek pembangunan jalan desa. 50 persen tenaga kerjanya harus dari desa tersebut,” terang Ipuk.
Terkait vaksinasi, lanjut Ipuk, Banyuwangi terus melakukan upaya percepatan melalui program jemput bola.
Misalnya, door to door menjemput lansia untuk dibawa ke lokasi pelayanan vaksinasi, mendekatkan layanan vaksinasi ke sekitar perumahan warga, hingga layanan vaksinasi drive thru.
“Selain kami gelar di GOR, Drive thru juga kami lakukan di pasar-pasar. Selain menyasar para pedagang, masyarakat yang kebetulan berbelanja juga bisa langsung divaksin di sana. Jadi petugas yang jemput bola mendekati warga,” pungkasnya. (*)