PKB XLIII
Peragaan Busana di Bali Ini Diiringi Gamelan, Putri: Jangan Hanya Selesai di Panggung
21 pasang peragawan-peragawati tampil di panggung Ksirarnawa Art Center, Denpasar, Bali, Minggu 20 Juni 2021 siang
Penulis: Putu Supartika | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Bahkan ia mengatakan, Dekranasda Bali pada November 2021 mendatang akan menggelar fashion show.
Di mana desain yang ditampilkan dalam fashion show tersebut akan bisa mempengaruhi tren mode di Bali tahun 2022 mendatang.
“Dengan begitu, karena karya desain mereka dipakai, talenta desainer akan banjir di Bali. Semangat bergairah,” katanya.
Putri juga mengajak masyarakat untuk tidak gengsi mengenakan kain tradisional Bali.
Apalagi kain tersebut dibuat dengan tangan atau handmade yang notabene dihargai di luar Bali.
“Orang luar lihat handmade itu sangat dihargai sekali. Jadi saya harap penjual kain tradisional di Bali harus menjual kain yang dibuat dari Bali. Kalau ngambil dari luar dan dijual di Bali, sama saja kita dengan bunuh diri,” imbuhnya.
Baca juga: PKB XLIII, Sekaa Dau Mekar Desa Manistutu dan Yayasan Kesenian Jegog Angkat Kisah Burung Jalak Putih
Selain itu, Putri juga mengajak masyarakat agar bisa membedakan busana adat Bali yang digunakan ke kantor dan saat ke pura.
Di mana saat ke kantor untuk perempuan pakemnya menggunakan kebaya, senteng, dan kemben dan untuk kebayanya bisa dimodifikasi misalnya dengan menambahkan unsur endek Bali.
Sementara, untuk busana ke kantor bagi pria mengenakan kancut, udeng, saput dan baju yang juga bisa dimodifikasi.
“Model ke pura, pakai yang tradisi sekali, sopan, berestetika dan beretika dengan lengan panjang,” katanya. (*).

Kumpulan Artikel Denpasar