Berita Bali

Komnas KIPI Sebut Kematian Warga Badung Usai Divaksin Covid-19 Bukan Karena KIPI

Update kasus seorang warga Banjar Sukajati, Desa Taman, Kecamatan Abiansemal yang berinisial W (49) diduga meninggal usai terima vaksin Covid-19

Tribun Bali/Rizal Fanany
Ilustrasi - Komnas KIPI Sebut Kematian Warga Badung Usai Divaksin Covid-19 Bukan Karena KIPI 

Laporan Wartawan, Ni Luh Putu Wahyuni Sri Utami

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Update kasus seorang warga Banjar Sukajati, Desa Taman, Kecamatan Abiansemal, Badung, Bali, yang berinisial W (49) diduga meninggal usai terima vaksin Covid-19 pada Selasa 15 Juni 2021 kemarin.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Komnas KIPI, Prof. Hindra Irawan Satara menjelaskan, kematian korban dikarenakan penyakit stroke atau penyakit bawaan yang diidapnya.

Ia juga menjelaskan, kematian W tidak berhubungan dengan kegiatan vaksinasi Covid-19.

"Maaf kejadian tersebut sudah diaudit bersama Komda Bali beberapa waktu yang lalu, dan seingat saya, tidak terkait dengan imunisasi yang diberi, hasil audit menunjukkan alm wafat karena stroke,"ungkapnya ketika dikonfirmasi, Jumat 25 Juni 2021.

Baca juga: Alami KIPI Setelah Disuntik Vaksin Covid-19 di Buleleng Bali, Dwarsa Ngaku Trauma Divaksinasi

Hindra juga menambahkan bahwa setelah dilakukan audit ia meyakini bahwa W memang meninggal dikarenakan penyakit stroke yang dideritanya.

Ia berharap semoga statement-nya dapat membuat masyarakat tidak takut lagi untuk divaksin Covid-19.

"Saya khawatir akan membuat sedih keluarganya, jadi lebih baik diberitakan bahwa KIPI serius di Badung Bali setelah dilakukan audit bersama antara Komda Bali dan Komnas KIPI menyimpulkan bahwa KIPI yang terjadi tidak terkait dengan imunisasi, namun disebabkan oleh komorbid. Statement Itu saya harap dapat menentramkan masyarakat," tambahnya.

Sementara, Ketua Satgas Covid-19 Bali, Dewa Made Indra mengatakan, W mengikuti vaksinasi pada Senin 14 Juni 2021 lalu.

Dan satu hari setelah divaksin, ia sempat mengeluhkan demam hingga akhirnya meninggal.

"Dia divaksin dua hari lalu, kemudian kemarin ada demam lalu dibawa ke puskesmas dan meninggal," katanya kepada wartawan, Kamis 17 Juni 2021.

Dewa Indra juga mengatakan bahwa, W telah lolos skrinning saat menjalani vaksinasi.

Ia disuntik vaksin merk AstraZeneca.

"Sekarang di Bali sedang menggunkan vaksinasi Astraneca. Astraneca sedang digunakan di Bali kalau itu dikatakan penyebabnya maka yang lain harusnya sama," imbuh, Indra.

Seorang Warga Meninggal Sehari Setelah Vaksin Covid-19, Diskes Badung Laporkan ke Komnas KIPI Pusat

Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Badung sampai saat ini belum berani memastikan apa penyebab warga yang meninggal seusai mendapat suntikan vaksin covid-19.

Kendati demikian kasus tersebut sudah dilaporkan ke Pengkajian & Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas PP-KIPI) pusat.

“Kami belum berani memastikan itu karena vaksin. Apalagi 1 vial vaksin digunakan untuk 10 orang. Namun kami sudah koordinasi dengan Provinsi Bali yakni Komda KIPI Bali dan Komnas KIPI pusat,” ujarnya Kepala Dinas Kesehatan Badung dr. Nyoman Gunarta saat ditemui pada Kamis 17 Juni 2021.

Dijelaskan, mendengar adanya warga meninggal sehari setelah disuntikkan vaksin covid-19, pihaknya langsung melakukan penelusuran ke lokasi.

Baca juga: Jika Korban KIPI Setelah Vaksin AstraZeneca Masih Banyak, Prof Mahardika Minta Penggunaan Dihentikan

Menurut keterangan keluarganya warga yang meninggal tersebut sempat komunikasi dengan istri via whatsapp mengaku lesu dan nyeri di otot.

“Jadi saat jalani vaksin Covid-19 pada Senin 14 Juni 2021 warga tersebut tidak ada keluhan. Besoknya pada Selasa baru ada keluhan yakni lesu itu. Nah sore harinya ditemukan pingsan dan langsung dibawa ke Puskesmas. Namun sebelum sampai di Puskesmas warga itu sudah meninggal,” ucapnya.

Terkait dengan vaksin, dokter asal Sibang Gede Badung itu mengatakan vaksin yang digunakan digunakan oleh banyak orang. Bahkan 1 vial vaksin digunakan untuk 10 orang dengan dosis yang sama.

Selain itu riwayat penyakit penyerta juga dikatakan belum jelas, lantaran warga yang mengeluhkan sakit belum sempat dimintai keterangan.

“Saya berharap kasus ini tidak diplintir atau disebabkan karena vaksinasi, karena saat itu juga banyak orang yang divaksinasi dan memakai No Batch (kumpulan produksi) yang sama.

Bahkan keesokan harinya pun pelaksanaan vaksinasi masih berjalan dengan lancar,” jelasnya sembari mengatakan kami tidak menginginkan praduga-praduga yang tidak berdasar.

Disinggung apakah warga ini ada melakukan aktivitas yang seharusnya tidak dilakukan pasca vaksin Covid-19, pihaknya mengaku sementara dari hasil penelusuran tidak ada keluhan ke tim dinas Kesehatan yang melaksanakan vaksin, terutama ke Pustu, Puskesmas dan Dinkes yang nomor HP-nya tercantum untuk bisa diajak konsultasi jika ada keluhan KIPI.

“Menurut keluarga almarhum juga mengatakan tidak ada aktivitas yang dilarang  atau yang dilakukan pasca vaksin tersebut,” bebernya.

Kendati demikian, pihaknya mengaku akan melakukan penelusuran lebih dalam terkait dengan kasus itu bersama Komda KIPI Bali dan Komnas KIPI pusat.

Dirinya mengaku semua itu tinggal dilakukan analisa saja, lantaran informasi-informasi terkait warga itu sudah dikumpulkan.

“Kita sudah mencari keterangan-keterangan terkait siapa saja yang sebelumnya sudah kontak dengan almarhum, baik keluarga, anak maupun istrinya,” ungkapnya.

Ditanya apakah kondisi warga sehat sebelum dilakukan vaksinasi, Mantan Dirut RSD Mangusada itu mengatakan, kalau dilihat dari form screening tidak ada keluhan atau tidak ada kendala untuk warga melakukan vaksinasi.

Seperti diketahui, sebelumnya seorang warga dari Desa Taman, Kecamatan Abiansemal, Badung dikabarkan meninggal dunia dalam perjalanan ke Puskesmas I Abiansemal pada Selasa 15 Juni 2021.

Ia meninggal setelah sehari menerima vaksin Covid-19 jenis astrazeneca.

Kendati demikian informasi tersebut dibenarkan oleh Dinas Kesehatan setempat.

Hanya saja terkait kematian warga karena vaksin masih ditampik, mengingat masih dalam proses penyelidikan.

Kepala Dinas Kesehatan Badung dr. Nyoman Gunarta mengakui kasus kematian warga Desa Taman tersebut masih dalam penyelidikan Dinkes Badung, Dinkes Provinsi Bali dan Komda KIPI.

Dirinya menyebutkan, meninggalnya warga itu belum bisa dipastikan karena vaksin covid-19.

Baca juga: Terkait Penyelidikan KIPI di Kota Denpasar, dr. Suarca Katakan Hasilnya Akan Diumumkan Komnas KIPI

"Jadi belum pasti meninggalnya warga karena vaksin. Apalagi  1 vial vaksin dipakai untuk 10 orang.Jadi masih kita selidiki bersama dengan Dinkes Provinsi dan Komda KIPI," ujarnya saat dikonfirmasi Rabu 16 Juni 2021.

Warga yang meninggal tersebut dengan inisial Nyoman W ternyata belum sempat mendapatkan perawatan.

Dirinya diketahui meninggal sebelum sampai di Puskesmas. 

Namun kini jenazah almarhum masih dititipkan di RSD Mangusada untuk penyelidikan lebih lanjut. (*)

Kumpulan Artikel Badung

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved