AC Milan
Manuel Locatelli Moncer di Euro 2020, Pemain yang Dibuang AC Milan Ini Diburu Juventus dan Barcelona
Kini Locatelli dalam buruan tim-tim elite mulai dari Juventus, Dortmund hingga Barcelona.
Data Opta juga menunjukkan bahwa, Locatelli adalah gelandang dengan tackle terbanyak kedua di Liga Italia, Serie A.
Penjualan Locatelli ke Sassuolo pada 2016, adalah sesuatu yang harus disesali oleh AC Milan.
Pasalnya, sang pemain kala itu enggan pindah, dan bahkan memohon untuk bisa bertahan di Milanello.
“Saya tidak tahu apakah benar untuk mengatakan bahwa mereka meninggalkan saya,” katanya kepada La Gazzetta dello Sport.
“Tetapi saya tidak lagi merasa mereka memiliki kepercayaan pada saya.
Saya menderita dan saya menangis.
Milan telah menjadi hidupku selama 10 tahun.” ujar Locatelli waktu itu.

Baca juga: Update Bursa Transfer AC Milan: Rossoneri Siap Bajak Striker Ajax, Temani Ibrahimovic di Lini Serang
Baca juga: Legenda AC Milan Ungkap Kelemahan Ukraina Vs Inggris: Shevchenko: Kami Tidak Bisa Atasi Bola Tinggi

Saat itu, Milan memilih untuk mengambil Sandro Tonali dari Brescia dibanding memberikan kepercayaan kepada Locatelli.
Dan sekarang, Tonali belum tentu bergabung bersama AC Milan di musim depan.
Di cappelletti, daerah Sassuolo bermain, dia menemukan seorang pelatih dalam diri Roberto De Zerbi, yang mungkin pergi tidur dalam selimut yang menggambarkan Barcelona asuhan Pep Guardiola dengan poster Marcelo Bielsa di dinding.
De Zerbi telah menjadi antitesis dalam perang budaya sepak bola di Italia, tempat di mana meminta pemain untuk berani, mengambil risiko dan bermain di bawah tekanan.
Baca juga: UPDATE: Eksodus Pemain Bintang AC Milan Berlanjut, Rafael Leao Segera Hengkang dari San Siro
Baca juga: UPDATE Bursa Transfer Pemain Liga Italia: Bomber Ajax Dusan Tadic Tertarik Berlabuh di AC Milan
Namun tanpa pelatih seperti dia, tanpa klub seperti Sassuolo, Mancini tidak bisa memainkan sepak bola yang dimainkan Italia di Euro.
Sisanya ada pada Gasperini, Atalanta, Antonio Conte, bahkan Zdenek Zeman dan tim Pescara lamanya tanpa melupakan karya Arrigo Sacchi, Maurizio Viscidi dan Antonio Gagliardi di Federasi Sepak Bola Italia.
Seperti yang diungkapkan Nicolo Barella setelah pertandingan, alasan Italia memainkan gaya ini adalah karena satu generasi telah memainkannya bersama selama bertahun-tahun.
“Saya dan Manuel mulai di U-15 dan sekarang kami di sini,” dia tersenyum di Sky Italia.