Liga 1
Dokter Tirta: Liga 1 Harus Digelar, Masyarakat Butuh Hiburan dalam Kondisi yang Tak Ideal
Dokter Tirta: Liga 1 Harus Digelar, Masyarakat Butuh Hiburan dalam Kondisi yang Tak Ideal
TRIBUN-BALI.COM - Liga 1 2021 mengalami penundaan karena terjadi lonjakan kasus covid-19 di Indonesia.
Penundaan terjadi karena pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat.
Penundaan tersebut mendapat respon serius dari Pemerhati Medis, Dokter Tirta.
Tirta menilai seharusnya kompetisi Liga Indonesia tetap bisa dijalankan seperti di Eropa.
Baca juga: Dokter Lois Viral Bantah Covid-19 di Hotman Paris Show, Dokter Tirta Pertanyakan Status Dokternya
Pasalnya, masyarakat membutuhkan hiburan di masa pandemi seperti ini.
"Pertimbangannya sederhana. Saat ini psikis masyarakat itu terganggu."
"Tidak dalam situasi yang ideal karena beragam berita tentang pandemi Covid-19 yang berlebihan. Masyarakat butuh hiburan," ucap Dokter Tirta dikutip dari laman resmi Liga 1.
Menurut dokter Tirta, keberadaan sepak bola bisa menjadi imun bagi masyarakat Indonesia.
Baca juga: Eks Pemain Persib, Jonathan Baumann Tampil Ganas di Liga Ekuador, Sudah Cetak 13 Gol
"Dan, hiburan itu bisa menjadi imun agar tubuh sehat. Siaran pertandingan sepak bola itu adalah hiburan," papar Dokter Tirta.
Dokter Tirta juga memahami soal adanya ketakutan akan memunculkan kluster baru dari sepak bola jika kompetisi digulirkan.
Namun, ia mengingatkan kembali perhelatan Piala Menpora 2021 lalu yang telah menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat, ketakutan itu pun tak terjadi.
"Memang ada sedikit masalah soal disiplin suporter usai perhelatan final Piala Menpora 2021 lalu."
"Tinggal fokusnya saat ini bagaimana PSSI dan LIB (PT Liga Indonesia Baru) bisa memastikan kepada publik bahwa suporter atau penonton tidak datang ke stadion atau berkerumun," tutur dokter Tirta.
PSSI dan PT LIB hanya perlu mempertegas aturan supaya tidak terjadi kerumunan suporter seperti pascafinal Piala Menpora 2021.
"Harus ada aturan tegas. Jika tetap ada suporter yang datang, klub akan mendapatkan hukuman berat," katanya.
Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Akhmad Hadian Lukita, pun mendukung penuh apa yang diutarakan dr. Tirta.
Akan tetapi, Hadian tetap akan menunggu arahan dari pemerintah yang masih berupaya menekan angka Covid-19 di Indonesia.
"Kami sepakat, menonton sepak bola adalah imun. Sambil berharap angka pandemi Covid-19 turun, mari semuanya berkomitmen dengan rencana bergulirnya kompetisi Liga 1 dan Liga 2."
"Tidak datang ke stadion, cukup dukung dari rumah dan tidak berkerumun," tutur Akhmad Hadian Lukita.
Artikel terkait telah tayang di Tribunnews dengan judul Dokter Tirta Sentil Ketegasan PSSI dan PT LIB Soal Penundaan Kembali Liga 1 2021