Kerajaan Inggris

Buku Kedua Harry Akan Terbit Jika Ratu Elizabeth Sudah Meninggal

Harry ternyata telah menandatangani kontrak untuk penerbitan empat buku, dengan nilai hingga sekitar 40 juta dolar AS (sekitar Rp 600 milliar).

Penulis: Sunarko | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
Victoria Jones / POOL / AFP
Pangeran Harry, Duke of Sussex, dan istrinya Meghan Markle, Duchess of Sussex dari Inggris. Pangeran Harry akan meluncurkan buku, yakni berupa memoar (kisah hidup), yang direncanakan akan dirilis pada tahun 2022 nanti, dan masih akan ada lagi buku lainnya. 

"Nilai kontrak yang ditawarkan awalnya adalah 25 juta dolar AS. Namun, kesepakatan kontrak akhirnya terjadi justru dengan nilai yang lebih besar, mungkin 35 juta hingga 40 juta dolar AS,” kata sumber itu.

“Perwakilan penerbit yang terlibat dalam negosiasi kontrak itu  sebenarnya sangat terkejut dengan cara Harry, yaitu memandang mereka dengan dingin dan langsung membuka nilai kontrak 25 juta dolar AS,” imbuh sumber itu.

Disebutkan bahwa istri Harry, Meghan Markle (39), juga akan menulis buku panduan tentang kesehatan holistik sebagai bagian dari kontrak dengan penerbit.

Seorang pengamat Kerajaan Inggris, Richard Fitzwilliams mengatakan, dengan pernyataannya akan menulis memoar saja, Harry sebetulnya sudah menunjukkan diri `makin liar` dan `sulit dikendalikan` oleh keluarga Kerajaan Inggris.

Entah bagaimana nanti jika Harry menerbitkan buku-buku berikutnya.

Richard Fitzwilliams khawatir, Duke of Sussex (gelar kebangsawanan Harry) kini `benar-benar tidak terduga`, dan memoarnya nanti bisa digunakannya sebagai ‘nilai tawar` dalam  menghadapi kalangan bangsawan istana.

Meskipun masih 18 bulan lagi, rilis memoar itu terasa sudah seperti memperluas keretakan keluarga istana, dan membuat perayaan Platinum Jubilee Ratu Elizabeth II jadi tidak nyaman.

Ratu Elizabeth II.
Ratu Elizabeth II. (AFP/PETER NICHOLLS)

Istana Inggris telah diperingatkan bahwa mereka harus mengantisipasi apa yang bakal terjadi jika memoar tersebut diluncurkan.

Fitzwilliams sependapat bahwa Harry bisa menggunakan memoar itu sebagai senjata untuk melawan kerajaan guna mendapatkan apa yang dia inginkan, meskipun apa yang Harry inginkan itu masih belum jelas.

"Keberadaannya hanyalah bentuk pengungkit yang berpotensi digunakannya untuk melawan keluarga kerajaan dalam apa pun yang akan datang,” kata Fitzwilliams kepada The Sun Online.

“Buku ini berpotensi menjadi dinamit. Tapi masalahnya, apa yang sebenarnya diinginkan Harry dari keluarga kerajaan selanjutnya? Juga apa yang Harry ingin kerajaan lakukan? Ia kini jadi liar. Ini sangat mengkhawatirkan, karena mereka benar-benar tidak dapat diprediksi. Segalanya mungkin terjadi,” imbuh Fitzwilliams.

Harry akan menyumbangkan seluruh hasil dari penjualan buku itu untuk kepentingan amal.

Pihak penerbit mengatakan bahwa buku itu merupakan otobiografi yang `jujur` dan `intim`.

Oleh karena itu, diperkirakan akan lebih banyak yang diungkapkan Harry dalam bukunya itu dibandingkan dengan apa yang telah dia dan istrinya Meghan ungkapkan dalam wawancara dengan Oprah pada awal Maret lalu.

Saat itu, untuk pertama kali Meghan membuat tudingan bahwa Keluarga Kerajaan Inggris melakukan rasisme.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved