Sponsored Content
BPJS kesehatan Cabang Denpasar Salurkan Donasi JKN KIS dari 10 Donatur untuk 2 Panti Asuhan di Bali
Selain itu juga terdapat dua penerima donasi yang hadir yakni Panti Asuhan Tat Twam Asi dan Panti Asuhan Sunya Giri.
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Wema Satya Dinata
Laporan Wartawan, Ni Luh Putu Wahyuni Sri Utami
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – BPJS Kesehatan Kantor Cabang Denpasar adakan kegiatan Perjanjian Penandatanganan Program Donasi JKN KIS secara virtual pada, Kamis 29 Juli 2021.
Adapun beberapa peserta yang hadir yaitu para donatur yakni Ngurah Rai Custom Charity, Klinik Bhakti Rahayu, Klinik Gangga Medika, Klinik Tiara Husada, Kubus Grafika, Dinamika Pratama, Klinik Penta Medika, Klinik Karya Prima, Klinik Putu Parwata, dr. Rommy Kamaluddin, Klinik Sidhi Sai.
Selain itu juga terdapat dua penerima donasi yang hadir yakni Panti Asuhan Tat Twam Asi dan Panti Asuhan Sunya Giri.
Dalam sambutannya, Muhammad Ali kepala BPJS Kesehatan Cabang Kota Denpasar dengan tiga wilayah kerja di Kota Denpasar, Kabupaten Badung dan Tabanan mengatakan, rasa terima kasih sebesar-besarnya untuk para Donatur yang telah berpartisipasi dalam acara ini.
Baca juga: Hingga Kini Sebanyak 53.704 Warga Kota Denpasar Belum Tercover BPJS Kesehatan
"Kami haturkan terima kasih setinggi-tingginya kepada bapak atau ibu donatur yang telah berpartisipasi pada Program Donasi Pendanaan Masyarakat peduli JKN melalui Donasi.
Yang pertama yakni dengan mendaftarkan masyarakat sebayak 12 jiwa dalam program JKN KIS kelas 3, membayar iuran masyarakat tersebut selama dua belas bulan, juga penyaluran profanding untuk pembayaran tunggakan iuran peserta mandiri sebanyak 274 jiwa," paparnya.
Lebih lanjutnya ia menyatakan, ditengah kondisi Pandemi Covid-19 ini tidak menyurutkan semangat para donatur untuk menyukseskan program JKN KIS melalui program donasi.
Ia juga menjelaskan bahwa, BPJS Kesehatan merupakan badan hukum atau publik yang bertanggungjawab langsung kepada presiden serta yang diberikan amanah untuk menjalankan program BPJS JKN di seluruh Indonesia.
Kepesertaan JKN ini wajib diikuti bagi seluruh warga Negara Indonesia termasuk WNA yang telah bekerja di Indonesia minimal 6 bulan.
Saat ini keperserta JKN KIS sampai dengan Bulan Juli 2021 sebanyak 225 juta jiwa lebih atau sekitar 82,95 persen dari total penduduk Indonesia yang diperkirakan 271 jiwa lebih.
"Sedangkan cakupan kepersertaan JKN KIS di Provinsi Bali telah mencapai 4.053.000 jiwa lebih atau sekitar 94.71 persen, dari total penduduk bali yang diperkirakan mencapai 4 juta lebih. Kepersertaan tersebut terbagi menjadi beberapa segmen yang pertama penerima bantuan iuran yang terdiri dari fakir miskin serta orang yang tidak mampu dimana iurannya dibayarkan oleh pemerintah pusat," tambahnya.
Selain itu juga bukan penerima bantuan iuran pekerja penerima upah baik dari penyelenggara negara atau sektor swasta, dimana iurannya dibayarkan oleh pemberi kerja sebanyak 4 persen dan dari pekerja sebesar 1 persen yang didapat dari komponen gaji yang diperhitungkan sebagai dasar perhitungan iuran.
"Yang termasuk kelompok bukan penerima bantuan iuran ini adalah Pekerja bukan penerima upah atau yang biasa disebut peserta mandiri atau peserta yang membayar sendiri iurannya serta kelompok lain berikutnya bukan pekerja," terangnya.
Sementara sesuai dengan peraturan Presiden Nomor 18 tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2024 bahwa cakupan minimal nantinya kepersertaan JKN Tahun 2024 diharapkan mencapai 98 persen atau universal hard coverage.
"Melihat cakupan seperti itu tentu diperlukan upaya yang optimal untuk melakukan perluasan kepersertaan pada segmen tersebut salah satunya yang bisa dilakukan adalah melalui donasi Pendanaan masyarakat peduli JKN," sebutnya.
Baca juga: Kebocoran Data BPJS Kesehatan Masih Misteri, Kominfo Segera Panggil Direksi BPJS
Sedangkan saat ini terdapat dua program yang sudah berjalan yakni program donasi yang diperuntukkan untuk pendaftaran peserta baru dan program crowdfunding untuk membayarkan iuran peserta mandiri PBBU yang menunggak.
Sebagai langkah awal peduli donasi masyarakat JKN, BPJS kesehatan kantor pusat telah menginisiasi donasi yang diikuti secara sukarela oleh Direksi Dewan Pengawas, dan seluruh Duta BPJS Kesehatan Indonesia dengan memotong gaji.
Hingga saat ini total calon penerima donasi sejumlah 2.800 jiwa untuk calon pendaftaran peserta baru dan yang menunggak.
Sementara, salah satu donatur yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini, dr. Komang Arya dari Klinik Putu Parwata, mengatakan sangat senang bisa membantu masyarakat terlebih saat ini sedang dihadapkan dengan Pandemi Covid-19.
"Dengan adanya donasi ini semoga bisa membantu masyarakat terlebih saat ini pandemi Covid-19 semoga ditahun kedepannya bisa tetap membantu," kata, dr. Komang Arya dari Klinik Putu Parwata.
Para penerima donasi pun juga mengatakan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya pada pihak BPJS Kesehatan dan para Donatur karena telah membuat program ini.
"Kami berterimakasih sekali atas program kemanusiaan yang tidak ternilai harganya karena ini sangat membantu. Kami dari Tat Twam Asi terdapat 39 anak. Terimakasih atas bantuan kepada anak-anak kami mudah-mudahan program yang sangat mulia ini mendapat donatur lebih banyak lagi agar bantuan ini bisa berkelanjutan," ungkap, Wakil Ketua Yayasan Panti Asuhan Tat Twam Asi, Ny. I Made Muka (*)