Berita Denpasar

Kasus Positif Covid-19 Masih Tinggi, Kota Denpasar Kini Miliki 8 Tempat Isolasi Terpusat

Hingga saat ini kasus positif Covid-19 di Kota Denpasar masih tinggi. Dimana rata-rata kasus harian untuk Denpasar berkisar antara 400 hingga 500 ora

Penulis: Putu Supartika | Editor: Karsiani Putri
Istimewa
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Hingga saat ini kasus positif Covid-19 di Kota Denpasar masih tinggi.

Dimana rata-rata kasus harian untuk Denpasar berkisar antara 400 hingga 500 orang.

Dengan meningkatnya kasus positif ini, kebutuhan untuk tempat isolasi terpusat pun meningkat.

BACA JUGA: Sebanyak 10.991 Nakes di Denpasar Akan Mendapat Vaksinasi Dosis Ketiga Jenis Moderna 

Hingga saat ini, Kota Denpasar memiliki sebanyak 8 tempat isolasi terpusat.

Dimana tiga tempat isolasi diperuntukkan untuk warga yang ber-KTP Denpasar.

Sedangkan lima tempat isolasi terpusat diperuntukkan bagi warga yang berdomisili di Denpasar baik yang ber-KTP Denpasar maupun luar Denpasar.

Hal tersebut diungkapkan oleh Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai pada Minggu, 1 Agustus 2021 siang.

“Dari kami menyiapkan 3 tempat isolasi dengan anggaran APBD, sedangkan 4 tempat disiapkan oleh Provinsi Bali, dan satu lagi meminjam dari Kementerian PUPR,” kata Dewa Rai.

Adapun tempat isolasi ini meliputi dua hotel di kawasan Jalan Cokroaminoto dan di Jalan Veteran yang dibiayai dengan APBD.

Dua hotel di wilayah Kuta, LPMP, dan Bapelkes yang disiapkan oleh Provinsi Bali.

Serta Werdhapura Sanur milik Kementerian PUPR yang dipinjam oleh Pemkot Denpasar.

Selain itu, Pemkot Denpasar juga tengah melakukan penjajagan di salah satu hotel yang ada di kawasan Desa Sidakarya, Denpasar Selatan.

Dewa Rai menambahkan, dari 8 tempat isolasi terpusat tersebut, sebanyak 3 lokasi sudah penuh.

Sementara 5 tempat lainnya sudah terisi diatas 80 persen.

“Memang datanya selalu berubah karena ada yang masuk dan ada yang keluar, namun ini sangat tinggi pergerakan kasusnya,” kata Dewa Rai.

Ia menambahkan, peningkatan kasus yang terjadi belakangan merupakan kluster rumah tangga.

Meskipun sudah menyiapkan 8 tempat isolasi terpusat namun, sampai saat ini masih ada warga yang menjalani isolasi mandiri.

Dimana untuk isolasi mandiri ini pihaknya memberikan konsumsi sebanyak dua kali sehari.

“Isolasi mandiri hanya dilakukan bagi warga yang memungkinkan, kami lihat tempatnya dulu, kalau tidak layak arahkan ke tempat isolasi terpusat,” katanya.

Selain itu, Pemkot Denpasar juga melakukan Isolasi Terpusat Berbasis Desa Adat di Desa Adat Penatih.

Konsep ini merupakan yang pertama di Kota Denpasar.

Karenanya, lewat program ini diharapkan mampu menekan laju penularan Covid-19 di Kota Denpasar. 

"Tentunya kami berharap, lewat program ini dapat menjadi contoh bagi Desa/Kelurahan dan Desa Adat di Kota Denpasar. Isolasi terpusat ini sebagai upaya mencegah penularan Covid-19, serta dapat memberdayakan kos-kosan serta UMKM di Desa Adat,” katanya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved