Berita Denpasar

BPBD Denpasar Kewalahan Antar Jenazah, Petugas Dituntut Cermat Atur Jadwal Saat Ada Dewasa Ayu

BPBD Denpasar Kewalahan Antar Jenazah, Petugas Dituntut Cermat Atur Jadwal Saat Dewasa Ayu

Penulis: Putu Supartika | Editor: Widyartha Suryawan
BPBD Kota Denpasar
Ilustrasi - BPBD Denpasar Kewalahan Antar Jenazah, Petugas Dituntut Cermat Atur Jadwal Saat Ada Dewasa Ayu 

Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - BPBD Kota Denpasar mengaku kewalahan dalam pengangkutan jenazah di masa pandemi Covid-19 ini.

Terlebih dengan meningkatnya kasus positif dan dibarengi dengan angka kematian pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Pasalnya, dengan armada yang terbatas, pihaknya harus mengantarkan jenazah ke berbagai daerah di Bali, tak hanya di Denpasar saja.

Jenazah yang harus diantar petugas BPBD Kota Denpasar memang tak hanya yang terkonfirmasi positif Covid-19, melainkan juga jenazah non-Covid.

Petugas harus benar-benar cermat mengatur jadwal, terutama saat ada hari baik atau dewasa ayu untuk pemakaman, pembakaran jenazah atau pengabenan.

Dikonfirmasi Sekretaris BPBD Kota Denpasar, Ardy Ganggas mengatakan, pihaknya harus memaksimalkan potensi yang ada sehingga semua bisa terlayani.

“Dengan adanya peningkatan kasus dan angka kematian, kami memang sangat kewalahan. Akan tetapi kami sinergikan, bagi tugas dengan potensi yang ada sehingga masyarakat bisa terlayani,” kata Ardy saat dihubungi Senin, 16 Agustus 2021 siang.

Ardy mengaku saat ini BPBD Denpasar hanya memiliki dua unit mobil jenazah dan dibantu satu unit mobil dari PMI Kota Denpasar.

Dalam sehari, kadang BPBD Kota Denpasar lewat program Pelayanan Antar Jemput Jenazah Gratis (Pantastis) bisa mengantar hingga 11 jenazah ke berbagai daerah di Bali.

“Yang paling sensitif saat ada dewasa ayu, agak repot, apalagi waktunya sama tempat berbeda. Sehingga kami atur jadwalnya agar bisa terlayani semua,” katanya.

Selain itu, BPBD Kota Denpasar juga membentuk tim pemakaman dengan ketuanya adalah Ardy Ganggas sendiri.

Tim ini beranggotakan 40 orang yang berasal dari semua staf BPBD lelaki.

“Setiap ada yang kesulitan untuk melakukan pemakaman, kami terjun langsung membantu pemakanan. Apalagi untuk jenazah yang terkonfirmasi positif, dari awal sampai di liang lahat kami kerjakan. Semua staf BPBD yang laki-laki wajib ikut tim pemakaman dan saya sebagai ketuanya,” katanya.

Proses pengiriman hingga pemakaman satu jenazah, dihandle oleh satu tim yang terdiri atas tujuh orang.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved