Afganistan

Informasi Intelijen: China Pasok Uang dan Senjata bagi Taliban, Disebut Ini Keuntungan China

Informasi Intelijen: China Pasok Uang dan Senjata bagi Taliban, Disebut Ini Keuntungan China

Via Kompas.TV
Menlu China Eang Yi saat menerima kunjungan petinggi Taliban di China beberapa waktu lalu.  

TRIBUN-BALI.COM - Kemenangan Taliban merebut Afganistan yang dinilai 'mudah' memunculkan berbagai spekulasi.

Beredar sinyalemen, China memiliki peran penting dibalik kemenangan Taliban.

China disebut-sebut melakukan hubungan tak resmi dengan milisi Taliban untuk memuluskan beberapa kepentingannya.

Diantaranya, China dikabarkan dibantu oleh Taliban menangani etnis Uighur.

Baca juga: Sosok Bos Taliban Ghani Baradar, Calon Kuat Presiden Afganistan yang Temui Jusuf Kalla di Jakarta

Sebagai imbalan setelah dipasok uang untuk membeli senjata, sumber Barat meyakini pemberontak akan menjauh dari Uighur, yang sempat mereka dekati.

Selain Uighur, sumber intelijen meyakini China mengharapkan sumber daya mineral dan jalur perdagangan lewat Afghanistan.

Selain itu, keberadaan Taliban diharapkan Beijing bakal mendiskreditkan pencapaian pasukan NATO sejak invasi 2001.

Baca juga: VIRAL Video Warga Afganistan Berlarian di Apron Bandara, Maskapai Hindari Wilayah Afganistan

"China memberikan dukungannya kepada Taliban dengan harapan mendapat peluang kesepakatan di masa depan," papar sumber tersebut seperti dikutip dari Kompas.com.

Sumber telik sandi itu menerangkan, selama periode 1990-an Taliban melakukan banyak kesepakatan senjata dengan Uighur.

"Tetapi, mereka kemungkinan tidak akan melanjutkannya lagi karena dijanjikan dukungan keuangan," jelasnya.

"Selain itu, mereka (Beijing) juga berkepentingan mendukung pemberontakan yang mendiskreditkan pencapaian Barat di sana," lanjutnya.

Penjelasan Jubir Pemerintah

Juru bicara pemerintah China hari Senin (16/08/2021) di Beijing mengatakan bahwa China siap memperdalam hubungan "yang bersahabat dan kooperatif" dengan Afghanistan.

Hal ini setelah Taliban menguasai negara itu menyusul jatuhnya Ibu Kota Kabul ke tangan Taliban pada Minggu (15/08/2021).

Beijing mempertahankan hubungan tidak resmi dengan Taliban selama penarikan pasukan Amerika Serikat dari Afghanistan, yang membuat Taliban mampu menguasai ibu kota di Kabul pada Minggu, (15/08/2021)

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved