Berita Denpasar

Mantan Sopir Travel Ini Bagikan Nasi Bungkus di Denpasar, Dewa: Kita Ingin Berbagi di Tengah Pandemi

Walau juga terdampak pandemi Covid-19, mantan sopir travel yakni Dewa Agus Cahyadi tetap mempedulikan sekitarnya

TRIBUN BALI/ I PUTU SUPARTIKA
Ilustrasi Bagi-bagi nasi bungkus gratis - Mantan Sopir Travel Ini Bagikan Nasi Bungkus di Denpasar, Dewa: Kita Ingin Berbagi di Tengah Pandemi 

Laporan Wartawan, Ni Luh Putu Wahyuni Sri Utami

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Walau juga terdampak pandemi Covid-19, mantan sopir travel yakni Dewa Agus Cahyadi tetap mempedulikan sekitarnya.

Merasa iba dengan masyarakat yang terdampak Corona, Dewa membagikan nasi bungkus gratis ke warga yang membutuhkan.

Ketika ditemui, pria berumur 34 tahun tersebut sedang membagikan nasi bungkus sejumlah 100 bungkus untuk masyarakat di sekitar Monang-maning, Denpasar, Bali.

Untuk kesehariannya, kini Dewa beralih profesi menjadi seorang pedagang nasi bungkus.

Baca juga: Masuki Hari ke-29, Eight Demon Motor Club Bali Konsisten Bagikan Nasi Bungkus Gratis

"Hari ini saya bagi-bagi nasi 100 bungkus di hari ke 17. Dibagikan di seputaran Denpasar. Keseharian jual nasi, kalau istri kerja di swasta. Kita benar-benar ingin berbagi saja di tengah pandemi ini," katanya, Selasa 17 Agustus 2021.

Selain dari uang pribadinya, Dewa juga membuka donasi di sosial medianya untuk teman-temannya yang ingin berdonasi.

Dan dalam seminggu ia dapat membagikan nasi hingga lima kali.

"Saya juga lakukan kegiatan open donasi di media sosial saya. Lalu saya mencoba menggali dana dari sosial media. Kebetulan ini menyasar semua lapisan masyarakat yang membutuhkan. Satu minggu bisa tiga sampai lima kali," lanjutnya.

Semua ini ia lakukan bertujuan untuk berbagi saja, menurutnya masyarakat khususnya di Bali saat ini bergantung pada pariwisata jadi kemungkinan besar rata-rata masyarakat tentunya sangat membutuhkan bantuan.

Dalam seharinya, Dewa menghabiskan Rp 500 ribu untuk membeli bahan-bahan nasi bungkus tersebut.

Dihantam Pandemi, Mantan Pekerja Pariwisata Beralih Jual Nasi Bungkus, Made: Hanya Untung Seribu

Kesal dengan keadaan mungkin tidak akan pernah dapat merubah apapun.

Begitu prinsip yang dipegang oleh Made Suastawa mantan pekerja pariwisata yang dirumahkan oleh perusahaan Watersport tempatnya bekerja, pasca pandemi Covid-19 membabi buta.

Tak bisa selalu merenungi nasib, Made pun kini perlahan bangkit dari mimpi buruk Pandemi Corona.

Setelah dirumahkan dari pekerjaan pariwisatanya, Made pernah menjadi seorang buruh proyek.

Namun ternyata bekerja menjadi seorang buruh proyek juga tidak menjanjikan.

Sepinya pekerjaan dibidang proyek, membuat Made dan seorang rekan wanitanya memutuskan untuk berjualan nasi bungkus.

Ia berjualan di Jalan Hayam Wuruk, Denpasar.

Baca juga: Seribu Nasi Bungkus Gratis Tiap Hari, Dapur Umum Gotong Royong Denpasar Mulai Dioperasikan

Di jalan itulah ia mencoba peruntungan untuk bisa bertahan hidup.

Nasi bungkus dengan tiga jenis yakni nasi bungkus babi guling, be (daging) genyol, dan ayam betutu yang ia jual pun bisa dikatakan terjangkau harganya.

Satu bungkus nasi tersebut ia jual Rp 5.000,-. Sengaja ia membanting harga, yang terpenting dagangannya selalu habis terjual.

"Kalau dibilang rugi sih tidak ya, yang terpenting modalnya jalan terus. Sejauh ini astungkara nasi nya selalu habis terjual," katanya pada, Selasa (10 Agustus 2021).

Dengan menjual nasi bungkus seharga Rp 5000,- perbungkus nya, Made hanya mendapatkan keuntungan Rp 1000,- untuk per bungkusnya.

Dalam sehari ketika kebijakan PPKM Darurat berlangsung, Made menjual nasi bungkus hanya sejumlah 50 bungkus saja.

Tentunya hal ini berbeda ketika sebelum PPKM berlangsung.

"Kalau sebelum PPKM bisa sampai 80 bungkus per harinya. Karena sekarang sedang PPKM kita tutup sampai jam 8 malam jadi cuma bawa 50 bungkus," tambah Pria yang berasal dari Buleleng tersebut.

Menurut Pria berumur 27 Tahun tersebut kita tidak bisa hanya berdiam diri tanpa melakukan apapun, saat ini hanya diri sendirilah yang harus bangkit dan tetap semangat.

Nasi-nasi yang ia jual, merupakan nasi buatannya sendiri dengan rekan wanitanya yang kebetulan juga mengalami imbas Corona. Yakni dirumahkan juga oleh tempatnya bekerja di Pariwisata.

Made juga berharap semoga keadaan ini cepat berakhir karena sangat banyak orang-orang yang terdampak.

"Semoga pandemi Covid-19 segera berakhir dan kita bisa hidup seperti biasa," harapnya. (*)

Kumpulan Artikel Denpasar

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved