KRONOLOGI Pasukan TNI Yonif 715 Gempur KKB Papua Goliat Tabuni Hingga Kocar-kacir

Pasukan TNI berhasil menggempur KKB Papua pimpinan Goliat Tabuni di Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua.

Editor: Bambang Wiyono
tangkapan layar Kompas.TV
Ilustrasi Satgas Nemangkawi 

TRIBUN-BALI.COM - Pasukan TNI berhasil menggempur KKB Papua pimpinan Goliat Tabuni di Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua, Rabu (18/8/2021).

KKB Papua pimpinan Goliat Tabuni kocar-kacir digempur pasukan TNI dari Yonif 715. 

Gempuran ini merupakan buntut dari aksi KKB Papua sebelumnya yang berani menyerang TNI saat sedang berpatroli.

Tak lama setelah KKB Papua menyerang, TNI langsung melakukan pengejaran dan akhirnya berhasil menggempur markas kelompok separatis tersebut.

"Tadi sekitar jam 15.19 WIT itu ada kontak senjata, tapi karena kendala cuaca kami masih coba terus monitor," ujar Danrem 713/PVB, Brigjen Iwan Setiawan, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu.

Baca juga: Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa Tempuh 200 Km untuk Semangati Prajurit yang Hadapi KKB Papua

Menurut Brigjen TNI Iwan, kejadian tersebut masih satu rentetan dengan kontak senjata yang terjadi pada Minggu (15/8/2021).

Dalam peristiwa tersebut, satu anggota TNI mengalami luka tembak.

Menurutnya, sejak saat itu anggota TNI terus melakukan pengejaran KKB Papua yang diduga merupakan kelompok Goliat Tabuni.

"TNI melakukan ambush (penyergapan), kemarin anggota kita kena, lalu Senin (16/8/2021) kita dapat satu senjata M-16, jadi ada yang ambush dan ada yang siaga," kata Iwan.

Baca juga: UPDATE: Brigjen TNI Iwan Setiawan Ungkap KKB Papua Sergap Patroli TNI Diduga Pimpinan Goliath Tabuni

Iwan memastikan, dalam kejadian tersebut tidak ada personel TNI yang menjadi korban.

"TNI tidak ada yang tertembak, anggota di sana tetap siaga" kata dia.

Selain itu, KKB Papua yang terlibat kontak senjata dipastikan terus melarikan diri.

Iwan menekankan, yang terpenting KKB harus menjauh dari pemukiman warga agar tidak ada korban dari warga sipil.

"Ambush di arah Gome, mereka sudah menjauh dari pemukiman warga," kata Iwan.

Baca juga: Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa Puji Anak Buah Sukses Hadapi Teror KKB Papua

Kejahatan KKB Papua Goliat Tabuni yang Tembak Letda Rudi Sipayung

Sebelumnya, Letda Rudi Sipayung terlukan dalam baku tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua pimpinan Goliat Tabuni pada Minggu (15/8/2021).

Letda Rudi Sipayung dan personel Yonif 715/Matuliato lainnya disergap saat sedang berpatroli di Distrik Gome.

Nama Goliat Tabuni memang cukup dikenal karena sederet aksi teror yang pernah dilakukannya.

Goliat Tabuni pernah menjadi anggota dari KKB Papua Kelik Kwalik dan berperan besar dalam penyaderaan di Mapenduma.

Goliat Tabuni terus gencar melawan militer Indonesia hingga menewaskan puluhan anggota TNI dan Polri di Puncakjaya, Papua.

Tak hanya TNI dan Polri, Goliat Tabuni juga membunuh ratusan penduduk Papua yang tidak mendukung gerakan separatisme Operasi Papua Merdeka (OPM).

Dilansir dari GridHot dalam artikel 'Panglima TPNPB-OPM Goliat Tabuni Pernah Sampaikan Bakal Bantai Orang Asli Papua Barat yang Dinilai Pro TNI-Polri', Goliat Tabuni pernah mengancam akan menembak mati orang asli Papua yang dinilai menjadi mata-mata TNI-POLRI.

Goliat Tabuni mengeluarkan penyataan itu lantaran banyak orang asli Papua yang tak mau bergabung dengan mereka.

Gegara orang asli Papua memilih bergabung dengan Indonesia, banyak pentolan KKB Papua terbunuh oleh aparat.

Goliat N. Tabuni yang mempunyai NRP.7312.00.00.00 di TPNPB-OPM ini dalam pernyataan tersebut juga mengaku mempunyai daftar orang-orang asli Papua yang menjadi spionase TNI-Polri.

Maka jika ada orang asli Papua yang ditembak mati KKB Papua maka mereka menganggapnya sebagai mata-mata TNI-Polri.

Goliat Tabuni juga mengklaim mata-mata TNI-Polri itu menyamar sebagai Guru, Tenaga Medis, PNS, Pedagang, Pedagang Kaki Lima, Pedagang Asongan, Tukang Ojek, Sopir Angkutan, Sopir Rental, Penjual Es keliling, Penjual Pakaian keliling, penjual Ticket, Penjual Pulsa, Counter HP, Pendeta, Majelis Gereja, pengelola rumah makan, tukang bangunan, tenaga kerja project infrastruktur, Jurnalis dan lain-lain.

Terbaru, seorang anggota TNI dari satuan Yonif 715/Matuliato bernama Letda Inf Rudi Sipayung tertembak saat kontak senjata dengan KKB Papua Goliat Tabuni.

Insiden baku tembak antara personel TNI dengan KKB itu terjadi di Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua, pada Minggu (15/8/2021).

Seperti dilansir dari Kompas TV dalam artikel 'Detik-Detik Pasukan TNI Disergap Saat Patroli, KKB Langsung Menembak Letda Rudi Sipayung'

Danrem 173/PVB Matuliato, Brigjen TNI Iwan Setiawan, mengungkapkan kejadian itu terjadi ketika personel Yonif 715/Matuliato tengah berpatroli lalu disergap KKB di Distrik Gome.

Saat penyergapan tersebut, kata Iwan, KKB langsung melepaskan tembakan ke arah para personel TNI yang sedang berpatroli itu.

Karena serangan mendadak tersebut, salah satu personel TNI, Letda Inf Rudi Sipayung, mengalami luka tembak dalam kejadian itu.

"Memang benar terjadi kontak tembak di Gome hingga menyebabkan satu prajurit dari Yonif 715/Matuliato terluka tembak," kata Iwan saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (16/8/2021).

Menurut Iwan, kondisi Letda Inf Rudi Sipayung yang terkena tembakan saat ini dalam kondisi stabil.

"Kondisi prajurit yang terluka stabil karena langsung ditangani dokter dan paramedis dari Yonif 715," ucap dia.

Iwan mengungkapkan, pihak yang melakukan penyergapan terhadap personel TNI itu merupakan kelompok pimpinan Goliath Tabuni.

Mereka diketahui sudah bergeser dari Distrik Tinggi Nambut, Kabupaten Puncak Jaya, ke Distrik Gome.

"Wilayah Gome (kini) dikuasai kelompok Goliat Tabuni," kata Iwan.

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Berani Serang TNI, KKB Papua Goliat Tabuni Kocar-kacir Digempur Yonif 715, Berikut Kronologinya, 

Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved