INILAH Badai Sitokin yang Menyerang Pasien Covid, Seperti Dialami Deddy Corbuzier
Deddy tidak menyangka, meski telah menjalani pola hidup sehat, dia tetap bisa terinfeksi virus corona bahkan mengalami badai sitokin.
“Maka sering pada pasien Covid-19 membutuhkan ventilator untuk membantu pernapasan,” jelas Mahirsyah.
Penyebab
Mengutip jurnal Pusat Informasi Bioteknologi Nasional AS (NCBI), 1 Oktober 2020, badai sitokin pada pasien Covid-19 yang fatal diwakili oleh beberapa fitur patologis seperti gangguan pernapasan akut (ARDS), koagulasi, dan disfungsi multiorgan.
Tingkat keparahan atau kematian penyakit juga bisa berasal dari badai sitokin, termasuk ARDS yang dipicu oleh infeksi virus di paru-paru, yang menyebabkan kegagalan multiorgan di seluruh tubuh.
Pada tingkat yang paling parah, badai sitokin bisa menyebabkan kematian pada pasien.
Mentutip Nature, 7 July 2021, para ilmuan mulai mengidentifikasi dan mengkarakterisasi badai sitokin pada pasien Covid-19.
Secara keseluruhan, badai sitokin berkaitan erat dengan perubahan patogen utama Covid-19.
Gejala medis yang muncul akibat badai sitokin antara lain demam, sindrom kebocoran kapiler, koagulasi intravaskular diseminata, sindrom gangguan pernapasan akut, dan kegagalan multiorgan, yang pada akhirnya pada kasus yang paling parah bisa menyebabkan kematian.
Oleh karena itu, secara klinis penting untuk memahami jalur inisiasi dan sinyal badai sitokin untuk mengembangkan strategi pengobatan yang lebih efektif untuk Covid-19.
Pengobatan untuk Pasien Covid-19
Pada beberapa penelitian telah melaporkan bahwa tingkat sitokin pro-inflamasi yang sangat tinggi diproduksi selama crosstalk antara sel epitel dan sel kekebalan Covid-19, yang telah menghubungkan badai sitokin dengan komplikasi parah.
Meskipun masih belum jelas bagaimana virus mengubah profil sitokin protektif menjadi inflamasi badai sitokin, tetapi tampaknya sitokin diproduksi oleh sel bawaan karena limfopenia sering dilaporkan dalam kondisi ini.
Adapun limfopenia adalah penurunan jumlah limfosit dibawah nilai normal karena pergeseran produksi sitokin.
Lebih lanjut, Mahirsyah menambahkan, obat anti-interleukin-6, seperti Tocilizumab dan Sarilumab telah digunakan pada uji klinis pasien Covid-19.
Selain itu, menurutnya vitamin C juga perlu diberikan kepada pasien Covid-19.
Perlu diketahui, vitamin C bersifat antioksidan sehingga diduga dapat mengurangi keparahan badai sitokin.
Badai sitokin, imbuhnya tergantung pada daya tahan tubuh atau sistem kekebalan tubuh dalam melawan virus yang masuk.
"Apabila daya tahan tubuh kuat, virus yang masuk bisa dikalahkan dan pasien Covid-19 bisa sembuh," katanya lagi.
Artikel ini telah tayang di kompas.com dengan judul https://www.kompas.com/tren/read/2021/08/22/160500065/mengenal-apa-itu-badai-sitokin-yang-dialami-deddy-corbuzier?page=all