Berita Denpasar
Pemkot Denpasar Bentuk 6 Tim dalam Penanganan Pandemi Covid-19, Ini Tugas Masing-masing Tim
Pemkot Denpasar membentuk 6 tim dalam penanganan pandemi Covid-19 dengan memaksimalkan Operasional Perangkat Daerah (OPD) yang ada.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Widyartha Suryawan
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pemkot Denpasar membentuk 6 tim dalam penanganan pandemi Covid-19 dengan memaksimalkan Operasional Perangkat Daerah (OPD) yang ada.
Hal ini disampaikan oleh Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara dihadapan sidang paripurna DPRD Kota Denpasar, Selasa, 24 Juli 2021 siang.
“Ada 6 tim yang kami bentuk di Kota Denpasar untuk mempercepat penurunan pandemi Covid-19,” kata Jaya Negara.
Tim pertama adalah tim vaksinasi Covid-19.
Melalui tim ini, vaksinasi Kota Denpasar sudah menyasar lebih dari 100 persen.
Khusus untuk vaksinasi remaja usia 12 – 17 tahun dosis pertama sudah menyasar 72 ribu orang atau 105 persen.
Sementara dosis kedua sudah menyasar 51 ribu orang atau 76 persen.

“Mudah-mudahan akhir Agustus ini sudah bisa 100 persen untuk vaksinasi remaja ini sehingga kami bisa melakukan persiapan tatap muka,” katanya.
Kedua, Pemkot Denpasar juga membentuk tim khusus Isoter. Terlebih lagi, sesuai dengan arahan pemerintah pusat, OTG GR wajib diisolasi terpusat.
“Jumlah isoter di Denpasar cukup tinggi dan kami sudah siapkan 8 tempat Isoter, dimana 6 orang disediakan oleh pemerintah provinsi dan 2 dari Pemkot,” katanya.
Adapun jumlah tempat tidur yang tersedia untuk Isoter ini sebanyak 1.436 kamar.
“Mudah-mudahan dengan Isoter ini bisa menurunkan kasus Covid-19,” katanya.
Ketiga, ada tim pemantauan RS dan BOR.
“Setiap dimana ada kamar kosong akan kami pantau, jangan sampai ada masyarakat yang tidak mendapat pelayanan rumah sakit,” katanya.
Keempat, ada tim khusus tracing karena saat ini positive rate Kota Denpasar masih tinggi yakni di atas 2 persen.
“Masih banyak masyarakat yang tidak melakukan pemeriksaan lebih lanjut, itu kendala kami di lapangan. Kami masih terkendala positive rate yang masih tinggi. Kalau kami bisa kejar, dan masyarakat mau kooperatif kami yakin bisa menurunkan level dari level 4 menjadi level 3,” katanya.
Sementara untuk angka kesembuhan menurut Jaya Negara saat ini sudah lebih tinggi dari angka positif.
Kelima, tim sosial. Tim ini akan membantu pelaksanaan penyaluran sembako dan makanan untuk mereka yang menjalani Isoter.
Keenam, Pemkot Denpasar juga memiliki tim IT untuk melakukan pendataan atau digitalisasi data.
“Bagaimana kami bisa terus menginformasikan ke masyarakat terkait dengan perkembangan Covid-19 di Kota Denpasar melalui tim IT ini,” katanya.
Tambah 200 Tempat Tidur
Hingga saat ini sebanyak 1.310 OTG GR di Kota Denpasar menjalani isolasi terpusat (Isoter).
Selain itu, Pemkot Denpasar juga menambah sebanyak 200 tempat tidur di hotel kawasan Sanur untuk tempat isolasi terpusat.
Penambahan tempat tidur ini mulai difungsikan perhari ini.
Hal tersebut diungkapkan oleh Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai saat diwawancarai Selasa, 24 Agustus 2021.

“Kami tambah 200 tempat tidur di hotel yang ada di kawasan Sanur. Awalnya di sana ada 350 tempat tidur, sekarang menjadi 550 tempat tidur,” katanya.
Kini Pemkot Denpasar memiliki sebanyak 8 tempat Isoter dengan jumlah tempat tidur sebanyak 1.436 tempat tidur.
Dewa Rai mengatakan, saat ini setiap orang yang dinyatakan positif Covid-19 dan tidak dirawat di rumah sakit akan langsung dibawa ke Isoter.
“Yang terkonfirmasi positif, semuanya tidak ada di rumah, ada yang dirawat di rumah sakit sementara sisanya langsung kami bawa ke Isoter,” katanya.
Sementara itu, untuk tingkat kematian warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 didominasi oleh warga yang belum menerima vaksinasi Covid-19.
Menurut Dewa Rai, rata-rata angka kematian yang belum divaksin Covid-19 sebesar 98 persen.
Dewa Rai mengatakan ada beberapa alasan kenapa mereka belum menerima vaksin mulai dari belum memenuhi persyaratan hingga ada juga yang memang belum mendatangi tempat vaksinasi. (*)