Berita Bali

Merespons Isu Kekeringan, DPRD Bali Bakal Monitor Ketersediaan Pangan di Bulog

Bahkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut jika Hari Tanpa Hujan (HTH) berturut-turut akan terjadi di Pulau Dewata.

Penulis: Ragil Armando | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/Eka Mita Suputra
ilustrasi sawah yang mengalami kekeringan - Merespons Isu Kekeringan, DPRD Bali Bakal Monitor Ketersediaan Pangan di Bulog 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Ancaman kekeringan di Bali sudah di depan mata.

Bahkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut jika Hari Tanpa Hujan (HTH) berturut-turut akan terjadi di Pulau Dewata.

HTH ini menurut BMKG sendiri berkategori sangat panjang (31-60 hari tanpa hujan) dan ekstrem panjang (lebih dari 60 hari berturut-turut tanpa hujan).

Adanya kemarau panjang ini membuat kekhawatiran akan datangnya kekeringan lahan pertanian di Bali.

Baca juga: Pemprov Bali Ungkap Jurus Jitu Hadapi Kekeringan Lahan Pertanian, Pastikan Stok Pangan Aman

Sehingga, ketersediaan pangan menjadi hal krusial yang perlu dipikirkan oleh semua pihak, khususnya pemerintah.

Hal ini seperti diungkapkan oleh Anggota Komisi II DPRD Bali, Kade Darmasusila saat dikonfirmasi, Senin 30 Agustus 2021.

“Kalau sekarang tidak cukup ya harus diupayakan supaya ada, bagaimana caranya pemerintah di masa sulit ini ya duduk bersama menyelesaikan persoalan,” ujarnya.

Ia mengatakan jika pihaknya juga bakal melakukan berbagai antisipasi terkait hal tersebut.

Salah satunya yakni dengan akan memantau ketersediaan pangan di pasaran, utamanya Bulog.

Hal ini menurutnya bakal menjadi dasar bagi rekomendasi dewan kepada Gubernur Bali, Wayan Koster apakah harus mendatangkan beras dari luar daerah ataukah tetap menggunakan stok yang ada.

"Ya tentu kita akan antisipasi komisi terkait akan kita sarankan memantau kesediaan beras sebagai dasar rekomendasi kepada pemerintah apakah perlu mendatangkan beras dari luar atau tidak.

Perlu tidak perlu, kita harus bicara dengan data. Kalau menurut data bulog cadangan beras cukup kan itu dulu dimanfaatkan,” terangnya. 

Strategi Pemprov Hadapi Kekeringan

Disisi lain, untuk mengantisipasi datangnya kekeringan di musim kemarau panjang, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali melakukan beberapa langkah strategis.

Salah satunya dengan membangun beberapa cubang atau bak penampungan air hujan dan embung di beberapa daerah di Bali.

Baca juga: Masuki Musim Kemarau Bali Terancam Kekeringan Panjang,Dewan Minta Pemprov Tanggap Lakukan Antisipasi

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved