Berita Bangli
Mulai Awal September 2021, BPBD Bangli Bagi-bagi Puluhan Ribu Masker ke Masyarakat
Pemberian masker, lanjutnya, merupakan upaya pemerintah dalam hal pendisiplinan warga terkait dengan penerapan protokol kesehatan ditengah PPKM yang
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, BANGLI – BPBD Bangli akan membagikan ribuan lembar masker mulai awal bulan September.
Total ada 50 ribu lembar masker yang seluruhnya dibagikan ke sejumlah sasaran tertentu.
Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Bangli, I Ketut Agus Sutapa menjelaskan, bantuan masker merupakan bantuan dari pemerintah pusat melalui BNPB, melihat perkembangan wabah virus corona khususnya di Sumatera, Jawa, dan Bali yang belum mereda.
Pemberian masker, lanjutnya, merupakan upaya pemerintah dalam hal pendisiplinan warga terkait dengan penerapan protokol kesehatan ditengah PPKM yang berlaku.
Baca juga: Personel Polsek Tembuku Patroli Giat Vaksinasi di SMKN 1 Tembuku Bangli
“Hampir semua provinsi di Sumatera, Jawa dan Bali di-dropping 50 ribu lembar masker per kabupaten/kota,” ungkapnya, Senin (30/8/2021).
Lanjut Agus, gerakan ini dilakukan serentak oleh pemerintah melalui BPBD setempat, menggandeng kepala wilayah baik camat hingga kepala desa. Serta wajib juga mengajak relawan di bidang kebencanaan.
“Relawan yang kita libatkan di Bangli ada empat organisasi. Mulai dari PMI, Pramuka, Rapi, serta Orari. Harapannya agar semangat untuk menegakkan disiplin ini dari berbagai elemen.
Karena gerakan pemberian masker ini tidak semata-mata hanya memberikan masker, tetapi ada edukasinya,” ucap Agus.
Sesuai jadwal, masker tersebut akan dibagikan bersama para relawan pada tanggal 1 September, dengan target pembagian 2.000 lembar per hari.
Oleh sebab itu, pembangian masker diperkirakan menbutuhkan waktu selama 25 hari.
Sasaran yang dituju salah satunya 16 pasar tradisional di Bangli, baik yang dikelola oleh Pemerintah Kabupaten maupun Pemerintah Desa/Kelurahan.
“Masker ini dibagikan untuk semua masyarakat pasar. Mulai dari pedagang, pembeli, pengelola pasar, termasuk petugas juga kita beri masker,” sebutnya.
Selain pasar ada juga pedagang kuliner atau pasar senggol, kegiatan masyarakat di tempat ibadah, serta zona merah di desa.
Dalam hal ini pihaknya berkolaborasi dengan pemerintah desa setempat.
Baca juga: Kebakaran di Bangli, Suara Letupan Lalu Lampu Padam, Terjangan Angin Membuat Api Kian Membesar
“Harapannya tentu bisa segera memutus mata rantai covid-19 ini yang sudah 1,5 tahun melanda,” tandasnya. (*)
Artikel lainnya di Berita Bangli