OTT KPK di Probolinggo
INILAH Kepribadian Hasan Aminuddin, Dicintai Tukang Becak Tapi Antikritik, Gemar Mutasi Pejabat
Setiap minggu Hasan Aminuddin selalu membagikan beras 5 kilogram kepada para tukang becak.
TRIBUN-BALI.COM, PROBOLINGGO - Sebagian warga Probolinggo, khususnya tukang becak akan kehilangan sosok Hasan Aminuddin, anggota DPR RI yang ikut terjaring operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama istri, Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari.
Pasalnya, Hasan suka membagikan sembako kepada para tukang becak.
Hasan pernah menjabat sebagai Bupati Probolinggo, selama dua periode, sebelum digantikan oleh istrinya, Puput Tantriana Sari yang menang dalam Pilkada tahun lalu.
Di kalangan masyarakat Probolinggo, Hasan saat menjabat sebagai bupati dikenal antikritik.
Meski demikian tidak sedikit yang mengakui kebaikan-kebaikan pria tersebut.
Bisa dibilang Hasan Aminuddin memiliki dua sisi yang berbeda.
Berikut sisi kontras suami Bupati Probolinggo, Hasan Aminuddin:
1. Dicintai tukang becak
Suhid, tukang becak yang biasa mangkal di seberang jalan, tepat depan rumah Bupati Puput Tantriana Sari, merasa setelah OTT KPK, rumah Tantri menjadi sepi.
Penampakan itu, katanya, jauh dari kondisi sehari-hari.
Biasanya, ada sekitar 7 petugas selalu ada 7 petugas Satpol PP berjaga di depan rumah.
Mereka biasanya duduk-duduk di kursi taman yang didirikan tepat di atas trotoar.
"Sepi. Di dalam pos kayaknya cuma ada 1 petugas yang jaga," katanya.
Suhid sebenarnya tahu rumah Bupati Tantri dan suami Hasan Aminuddin sepi karena sang pemilik tidak ada di tempat. Dia sudah mendengar kabar bahwa keduanya ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Iya saya sudah tahu ditangkap karena kasus nyogok buat jadi kades. Kalau terbukti, saya gak nyangka aja soalnya sehari-hari mereka kayak orang baik," ujarnya.