serba Serbi
Selain Haturkan Sesajen, Umat Hindu Wajib Lakukan Yoga Semedi Saat Malam Pagerwesi
Pendeta pun wajib melakukan pemujaan, memohon air suci, memuja kebesaran Bhatara Sang Hyang Parameswara.
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Wema Satya Dinata
Laporan Wartawan Tribun Bali, Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pada hari Rabu Kliwon Sinta dinamakan Pagerwesi.
Waktu ketika Sang Hyang Paramestiguru beryoga. Diiringi para Dewata Nawa Sanga atau sembilan dewa penghuni sembilan penjuru mata angin. Guna mendoakan kesuburan mahluk hidup yang tumbuh di alam semesta.
Dalam Sundarigama disebutkan, bahwa pada tengah malam, umat Hindu wajib melakukan yoga semadi.
Pendeta pun wajib melakukan pemujaan, memohon air suci, memuja kebesaran Bhatara Sang Hyang Parameswara.
Baca juga: Pagerwesi, Persembahkan Segehan Lima Warna untuk Panca Maha Butha, Momen Memagari Diri
Dengan sesajen yang terdiri dari satu daksina, satu suci, satu peras, satu panyeneng.
Kemudian, Sasayut panca lingga, penek ajuman, beserta raka wangi-wangian lengkap yang dipersembahkan di sanggah kamulan.
Sementara sesajen untuk manusianya, terdiri atas satu sasayut pageh urip dan prayascita.
Ada lagi sesajen caru untuk Sang Panca Mahabhuta, yang terdiri atas segehan warna sesuai dengan neptu kelima penjuru.
Diletakkan di kelima penjuru di halaman sanggah atau merajan.
Sesajen untuk keselamatan sesama manusia, yang dilengkapi dengan satu segehan agung.
Sehingga makna perayaan Pagerwesi yang jatuh pada Rabu, 1 September 2021 atau Buda Kliwon Sinta ini, untuk memohon kesejahteraan dan kesuburan. Terutama dalam banten sasayut pageh urip dan prayascita.
Sebelum hari suci Pagerwesi, dirayakan hari suci Soma Ribek.
Dimana saat itu, umat Hindu diharapkan mencapai kearifan, kelembutan, keramahan, dan kebijakan (Soma) yang sempurna dalam memenuhi dirinya (Ribek).
Kemudian hasil yang dicapai dalam hari suci Soma Ribek, pada hakekatnya merupakan sumber kekayaan yang ada di dalam diri atau disebut Sabuh Mas.
Baca juga: Mirip Seperti Galungan, Ini Bedanya Pagerwesi di Buleleng dengan Daerah Lain di Bali